Tantangan Generasi Milenial pada Era Industri 4.0. Era Industri 4.0 adalah era di mana teknologi digital, internet of things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data memainkan peran utama dalam kehidupan sehari-hari. Generasi milenial berada di garda depan menghadapi perubahan ini. Namun, kemajuan teknologi ini tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh generasi milenial.
Lalu apa saja tantangan generasi milenial pada Era 4.0?
Tantangan pertama yang dihadapi generasi milenial adalah menjaga identitas keimanan dan keislaman di tengah derasnya arus informasi dan globalisasi. Kita hidup di zaman di mana informasi begitu mudah diakses, namun tidak semua informasi tersebut membawa kebaikan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Hujurat ayat 6:
"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian orang fasik membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kalian tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kalian menyesali perbuatan kalian itu." (QS. Al-Hujurat: 6).
Ayat ini mengajarkan kepada kita agar selalu berhati-hati dalam menerima informasi, terutama dari sumber yang tidak jelas. Di era digital ini, banyak informasi yang tidak benar atau hoaks yang dapat menyesatkan kita. Oleh karena itu, milenial harus cerdas dalam memilah dan memilih informasi yang benar, agar tidak terjerumus dalam kesesatan.
Tantangan kedua yang dihadapi generasi milenial adalah menjaga akhlak dan moralitas di tengah kemajuan teknologi. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Tantangan ketiga adalah bagaimana kita sebagai generasi milenial dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Teknologi sebenarnya dapat menjadi alat yang efektif untuk berdakwah dan menyebarkan kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya."
(HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruqutni).