Mohon tunggu...
Ahmad Ikhsanfaqih
Ahmad Ikhsanfaqih Mohon Tunggu... Penulis - Pecinta makanan

Setiap orang lain bisa kita wajib untuk bisa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Goresan Tinta untuk Masa Depan

21 Mei 2019   23:45 Diperbarui: 22 Mei 2019   00:01 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika kita tilik sejarah, utamanya fenomena perkembangan dari kemajuan Kerajaan Sriwijaya, kita akan segera mengerti apa sebenarnya yang menjadi faktor determinan perkembangan kerajaan tersebut.

Semangat yang kuat untuk mengembangkan supremasi di Asia Tenggara menjadikan Kerajaan Sriwijaya sebagai pemimpin di Asia Tenggara. Visi besar dan strategi kebijakan maritim yang dikemukakan oleh raja-raja Sriwijaya inilah yang membangkitkan spirit dan kesadaran rakyat untuk berpartisipasi dan berkorban untuk merealisasikan visi besar tersebut. Alhasil mereka pun menguasai  jalur laut yang strategis, yaitu jalur perdagangan China dengan Asia Barat.

Nenek moyang dari Kerajaan Majapahit, pun memberikan pelajaran yang harus terus-menerus menjadi renungan generasi ke generasi di Indonesia. Betapa mungkin, sebuah kerajaan kecil dalam waktu relatif singkat berubah menjadi kerajaan besar yang menaungi seluruh Nusantara. Kuncinya adalah sosok pemimpin yang hadir yaitu Gajahmada. Sosoknya menarik karena dialah yang mengemukakan sumpah untuk menyatukan seluruh Nusantara ketika telah menjabat sebagai mahapatih, bukan pada karir politik maupun militer sebelumnya.

Keberanian, konsistensi dan kehandalan strategi yang dimilikinya untuk merealisasikan Sumpah Amukti Pala (terkenal dengan sebutan Sumpah Palapa) adalah kekuatan besar, sehingga penyatuan Nusantara terwujud. sumpah ini merupakan turning point dari Majapahit yang bersifat agraris menjadi Majapahit maritim.

Sejarah kebesaran masa lalu Indonesia itu menunjukkan bahwa kekuatan utama sebuah bangsa terletak pada visi besar dan kepemimpinan yang memiliki integritas dan keberanian untuk merealisasikannya. Dua hal ini bisa dikatakan sebagai ruh yang menggerakkan kekuatan rakyat dan semua potensi yang dimiliki bangsa tersebut untuk menapak jalan menuju masa depan. Jika ruh tidak ada, maka apalah artinya tubuh besar seseorang, kecuali sekadar onggokan barang yang tak berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun