"...inti dunia ini, ada di dapur"
Sejak 2019 dunia benar-benar dibuat panik oleh wabah pendemic Covid19 yang pada catatan medis hal ini sangatlah berbahaya. Sehingga mengantarkan kita pada proses evaluasi massal, tentang segala aspek tatanan kehidupan.Â
Kita dhimbau tetap dirumah saja, agar bisa memutuskan mata rantai pendemic yang terjadi. Berangkat dari himbauan tetap dirumah saja, sebenarnya ada sesuatu yang tanpa sadar itu kita kembali pada-Nya.Â
Yakni adalah pungsi dapur sebagaimana mestinya. Dapur yang pada tataran defenisi umum adalah tempat dimana makan dimasak dan dimakan.Â
Dapur secara global dulunya mempunyai kedudukan yang terpisah dengan ruang utama bangunan. Dalam beberapa catatan sejarah, dapur di sebut sebagai Pantry.Â
Istilah pantry sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti sebuah ruangan di mana makanan, piring, atau linen disimpan dan merupakan pelayanan tambahan dapur.Â
Pada akhir abad pertengahan, ada kamar yang terpisah untuk berbagai fungsi layanan dan penyimpanan makanan. Dapur adalah tempat penyimpanan roti dan persiapan makanan.Â
Kepala yang bertanggung jawab untuk ruangan ini disebut sebagai pantler. Di Jaman Victoria, rumah-rumah dan perkebunan besar di Britania yang dikelola menggunakan kamar yang terpisah, masing-masing difungsikan untuk tahap berbeda yaitu persiapan makanan dan membersihkan. Dapur adalah untuk memasak, sementara penyimpanan makanan dilakukan di sebuah gudang.Â
Persiapan makanan sebelum memasak dilakukan di lemari makan, dan pencuci piring dilakukan di scullery atau dapur, tergantung pada "jenis hidangan".
Dapur adalah bagian rumah yang menyatukan semua orang, dalam aspek yang lebih kecil yakni adalah keluarga. Dari dapur kererat dan keharmonisan keluarga itu ada.Â
Namun Pada era kontemporer ini, kita dihadapkan dengan era dimana semua aspek yang di inginkan telah "tersedia".Â