Mohon tunggu...
Ahmad Syafai
Ahmad Syafai Mohon Tunggu... Lainnya - External Communications
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Love travelling and reading

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Algoritma TikTok 2024: Cara Supaya Tembus FYP!

5 Februari 2024   16:54 Diperbarui: 5 Februari 2024   16:57 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA, INDONESIA, 05 FEBRUARI 2024 - Dalam perkembangan terbaru, TikTok, platform media sosial yang terus naik daun, telah merilis laporan terkait tren konten yang diprediksi akan mendominasi pada tahun 2024. Kabar baik bagi para pelaku UMKM yang aktif berkecimpung di dalamnya, laporan ini menawarkan wawasan berharga untuk memahami arah tren konten yang akan menjadi perhatian pengguna.

Menurut TikTok, tahun 2024 akan menjadi era "Mindset Creative Breavery" di mana brand diharapkan untuk semakin berkembang dengan rasa ingin tahu, imajinasi, dan pengungkapan keluh kesah. Hal ini dianggap sebagai poin penting yang dapat memperkuat hubungan brand dengan audiens.

Berikut adalah beberapa poin kunci yang perlu diperhatikan para pelaku UMKM, yang dikutip dari blog Ninja Xpress:

  • Konten Yang Bikin Penasaran, Lebih Disukai (Curiosity Peaked)
    TikTok mengungkap bahwa pengguna 1,8x lebih suka konten yang baru bagi mereka, yang memicu rasa penasaran dan membuat mereka bertanya-tanya. Oleh karena itu, para pelaku usaha, disarankan untuk cerdas dalam mencari topik yang membuat audiens selalu penasaran dan menantikan konten brand.

  • Cerita Delulu Akan Lebih Naik Daun (Storytelling Unhinged)
    TikTok menyoroti fenomena "Storytelling Unhinged" di mana konten dengan cerita yang berlebihan dan bersifat manifestasi cenderung lebih populer. Jenis konten ini tidak hanya membuat orang penasaran tetapi juga menjadi hook yang baik, meningkatkan durasi tontonan sebanyak 1,4x. Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan tren ini untuk memperkuat daya tarik kontennya.

  • Jangan ada Gap antara Brand dan Audiens (Bridging the Trust Gap)
    TikTok menekankan pentingnya mengatasi kesenjangan kepercayaan antara brand dan audiens, yang bisa membatasi hubungan hanya pada tingkat penjualan sekali saja. Para pelaku usaha diminta untuk fokus pada membangun kepercayaan audiens dengan menciptakan konten yang berfungsi sebagai tempat mendengar dan belajar dari pelanggan.

Penting untuk dicatat bahwa algoritma TikTok mungkin berubah, namun dengan adaptasi dan pembelajaran yang baik, para pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang ini untuk tetap terhubung dengan audiens mereka. Hasil dari laporan ini menunjukkan bahwa konten yang dibuat dengan baik dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas penonton terhadap brand.

Pelaku UMKM diharapkan untuk menjelajahi lebih lanjut dan mengikuti tren konten ini agar dapat terus bersaing dan membangun kehadiran yang kuat di platform TikTok. Dengan kreativitas dan adaptasi yang tepat, pelaku UMKM dapat mengoptimalkan potensi platform ini untuk mencapai keberhasilan yang berkelanjutan.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun