Mohon tunggu...
Ahmad Saukani Azra
Ahmad Saukani Azra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Marbot Musholah

Menulis sampai tinta habis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketika Jamu Disusupi Bahan Kimia

25 Maret 2023   11:32 Diperbarui: 25 Maret 2023   11:39 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jamu adalah obat tradisional. ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, yang secara turun temurun  digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai norma yang berlaku dalam masyarakat.

Jamu yang berasal dari obat tradisional menjadi pilihan masyarakat saat ini karena harganya yang lebih murah dan efek sampingnya lebih aman dibandingkan obat kimia. Namun ada kekurangan dari produk obat tradisional ini yaitu khasiat yang dihasilkan lebih lama dibandingkan obat kimia yang lebih cepat memberikan khasiat.

Perkembangan jamu yang akhir-akhir ini banyak diminati oleh masyarakat, menjadikan perkembangan jamu di Indonesia semakin pesat. Perkembangan yang baik ini namun ada saja pihak tertentu yang melakukan kenakalan seperti mencampurkan bahan kimia yang berkhasiat obat ke dalam jamu agar khasiat yang dihasilkan menjadi lebih cepat.

Yang sering ditambahkan ke jamu biasanya seperti parasetamol, fenilbutason, deksametason, antalgin. Sedangkan jamu obat kuat yang sering ditambahkan ke dalam jamu ialah Sildenafil.

Parasetamol dikenal masyarakat awam sebagai obat penurun demam, penghilang sakit (nyeri), obat pusing. Nah, masalahnya Jika Paracetamol  ditambahkan ke dalam jamu maka jamu yang memang bertujuan untuk pegal linu tadinya akan memberikan khasiat yang lebih cepat, sehingga akan tejadi masalah jika jamu pegal linu yang mengandung paracetamol dikonsumsi seringkali sehingga akan membahayakan kesehatan. karena pada dosis yang terakumulasi dalam tubuh akan mengakibatkan dosis menjadi besar melebihi takaran normal dan hal ini yang akan menyebabkan kerusakan hati.

Jadi kesimpulannya, Tolong dah buat produsen jamu, jangan di utak atik lagi resep atau ramuan yang sudah ditentukan oleh Nenek moyang kita secara turun menurun. Takutnya mereka gak terima kemudian melaporkan ke pihak berwajib, kan repot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun