Dalam beberapa masalah sosial yang sering terjadi disekitar kita, aksi rasisme masih menjadi masalah yang cukup serius. Sikap sekelompok orang yang membeda-bedakan suku, budaya, dan fisik masih sering terjadi. Entah sampai kapan masalah rasisme dapat diatasi agar tidak ada lagi masalah serupa. Bahkan dalam dunia olahraga seperti sepakbola yang menjadi olahraga terfavorit diseluruh penjuru dunia.Â
Aksi rasisme yang terjadi kepada para pemain sepakbola sering menimpa pemain berkulit hitam yang dilakukan oleh para supporter masih sering terjadi. Apakah sepakbola sudah menyatukan, sesuai dengan slogan yang bertebaran di dunia? ''Sepakbola Menyatukan Kita'' seharusnya jika demikian, kita tidak akan berfikiran untuk melakukan ujaran rasis terhadap pemain sepakbola. Hanya karena masalah warna kulit yang berbeda, bola mata yang berbeda, dan juga rambut yang berbeda.Â
Tentunya selama warna kulit masih menjadi masalah, sepakbola belum benar-benar menyatukan kita semua sesuai slogan. Sudah saatnya dunia menikmati sepakbola sebagai olahraga hiburan yang menjunjung tinggi sportivitas. Tidak perlu lagi kita melakukan aksi rasisme terhadap orang lain, sejujuranya kita sebagai manusia memiliki hak-hak yang sama.Â
Justru sebaliknya, bila kita menghargai perbedaan tentunya dunia akan terasa lebih indah. Yang perlu kita lakukan khususnya sebagai penggemar sepakbola adalah dengan mendukung club favorit kita baik datang langsung ke stadiun atau menyaksikan dari laryar televisi.Â
Menikmati permainan apik dari para pemain kesayangan kita, juga untuk mendapatkan hiburan setelah lelah melakukan aktivitas sehari-hari untuk menghilangkan rasa bosan dan jenuh. Aksi rasisme yang sering diterima oleh pemain sepakbola berkulit hitam banyak menarik perhatian dari sesama pamain seprofesi lainnya.Â
Salah satu contoh dukungan yang sering dilakukan biasanya seperti menuliskan kata-kata dukungan dibaju mereka "Selama warna kulit masih lebih penting dari cahaya mata, akan ada perang" dan "Kita bersama vini" aksi yang menunjukkan dukungan terhadap pemain sepakbola berkulit hitam yakni Vinicius Jr yang belakangan menerima rasisme dari supporter lawan.Â
Rapinha melakukan aksi dukungannya itu pada saat dirinya ditarik keluar lapangan dan digantikan oleh pemain lainnya. Masalah kasus rasisme bahkan terjadi bukan hanya dilingkungan kecil pertemanan saja, melainkan bisa terjadi pula terhadap pemain sepakbola terkenal sekelas Vinicius Jr yang bermain untuk club sepakbola Real Madrid dengan gelar yang telah diakui sebagai club terbaik didunia.
Aksi rasisme yang sering terjadi bukan hanya datang dari sisi sepakbola saja, dari cabang olahraga lainnyapun banyak terjadi juga. Bahkan banyak terjadi pula dilingkungan sekitar kita, baik lingkungan bertetangga, lingkungan pertemanan, dan lingkungan lainnya yang terdapat perbedaan dalam klompok atau individu.Â
Aksi rasis yang dilakukan sebagian orang bukan hanya berbentuk ujaran kebencian saja, melainkan sikap benci kita terhadap orng lain, sikap intimidasi seseorang terhadap orang atau kelompok lain, dan kekerasan yang dilakukan terhadap orang lain.Â
Dilingkungan pertemananpun seseorang dapat dikatakan rasis apabila ia melakukan cemoohan, bullying , bahkan menunjukkan sikap ketidak sukaannya sehingga timbul rasa ingin menyingkirkan orang lain agar keluar dari lingkungan pertemanan tersebut hanya karena masalah yang dilihat dari warna kulit atau ras yang berbeda.Â
Contoh kasus rasisme yang sedang ramai dibicarakan ialah kasus yang diterima pemain sepakbola berkulit hitam bernama Vinicius Jr. Bagi penggemar sepak bola pasti mengenal siapa itu Vinicius Jr, pemain berdarah Brazil yang belakangan sedang banyak mendapatkan dukungan dari orang-orang lantaran masalah rasisme yang diterimanya.Â