Mohon tunggu...
Ahmad Tajuddin
Ahmad Tajuddin Mohon Tunggu... -

hamba Allah dan kholifah dibumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Kebahagiaan Zaman Sekarang dan Dahulu

26 Mei 2016   00:05 Diperbarui: 26 Mei 2016   00:26 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillah… Allohumma A’in,

Kebahagiaan adalah perasaan senang, bahagia, gembira yang dirasakan oleh seseorang disebabkan oleh sebab-sebab tertentu. Penyebab kebahagiaan seseorang berbeda beda. Tergantung pada keadaan masing masing individu. Sebagai contoh ketika salah satu seorang siswa mendapatkan juara kelas maka dia akan merasakan bahagia, dan kebahagiaannya itu terjadi karena dia mendapatkan apa yang menjadi sorotan seluruh sivitas pendidikan. Berbeda dengan seorang pedagang, dia akan bahagia jika dia berhasil dalam usaha dagangnya dan mendapatkan untung yang besar. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab kebahagiaan seseorang itu berbeda-beda tergantung peran orang tersebut.

Kebahagiaan Zaman sekarang dengan kebahagiaan zaman dulu sangatlah berbeda. Kita lihat zaman sekarang, banyak kita jumpai bahwa kebahagiaan terjadi karena ada uang yang banyak sehingga keinginan yang kita ingini dapat tercapai. Perspektif kebahagiaan zaman sekarang lebih mengarah pada jumlah kekayaan, jabatan, peran dimasyarakat dan semacamnya. Pada era sekarang ini, kebanyakan orang menganggap bahwa kebahagiaan akan tercapai jika kita mempunyai kekayaan materi yang berlimpah, jabatan yang tinggi, terlahir dari keluarga yang terpandang dan sejenisnya, padahal sebenarnya bukan hanya hal seperti itu yang dapat membuat seseorang bahagia.

Kita lihat orang zaman dahulu, banyak diantara mereka dari keluarga yang bercukupan, tak mempunyai jabatan penting namun mereka juga merasakan kebahagiaan malah kalau dilihat dari segi aura wajah lebih bahagiaan orang zaman dahulu dari pada orang zaman sekarang. Misal kita bandingkan anak-anak yang terlahir era 90 an dengan anak yang terlahir era sekarang. Kebahagiaan mereka terpancar ketika mereka bermain bersama teman-temannya. Bermain kelereng, layang-layang, petak umpet, dakon, masak-masakan dan masih banyak lagi. 

Tapi lihat anak-anak zaman sekarang, jika ada seorang anak kecil yang mengajak bermain kelereng, layang-layang, petak umpet mereka malah lebih memilih bermain game online, play station dan mainan modern lainnya. Padahal jika dilihat dari segi psikologis seorang anak, jauh lebih baik permainan zaman dahulu dari pada permainan zaman sekarang. 

Permainan zaman dahulu akan membuat psikologi anak tumbuh dengan baik. Anak-anak lebih mengenal dunia lingkungan yang mereka tinggali, juga secara tidak langsung membantu mereka dalam belajar bersosialisasi, bersikap baik pada seorang teman, saling membantu jika terdapat masalah dan masih banyak lagi manfaat-manfaat yang tidak secara langsung berdampak pada pertumbuhan psikologi anak.

Game-game zaman sekarang banyak berdampak negative pada anak. Semisal game fighting, secara tidak langsung game ini akan membuat seorang anak akan mempraktekkan apa yang ada di game tersebut dengan berhalusinasi bahwa dia dapat menjadi seorang tokoh yang terdapat digame tersebut. Ini akan sangat berdampak buruk pada karakter anak.

Itulah secuil contoh perbedaan kebahagiaan anak zaman sekarang dengan kebahagiaan anak zaman dahulu dan juga pengaruh-pengaruh dari penyebab kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun