Mohon tunggu...
Ahmad Tajuddin
Ahmad Tajuddin Mohon Tunggu... -

hamba Allah dan kholifah dibumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Metode-metode Nabi SAW Dalam Berinteraksi dengan Anak

24 Mei 2016   10:21 Diperbarui: 24 Mei 2016   10:30 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sesungguhnya metode yang digunakan Nabi saw didalam berinteraksi dengan anak dan mengajari mereka adalah banyak, salah satunya:

1. Pembelajaran dengan memberikan contoh

Pembelajaran pertama yang digunakan oleh Nabi saw adalah membeikan contoh didalam perbuatan dan perkataannya untuk mengajari anak. Nabi saw memberikan contoh kepada anak tentang hal-hal yang diajarkannya seperti pendekatan makna dan penjelasan dari apa yang dimaksudkan oleh Nabi saw. Dan didalam Hadis Nabi saw “Perumpamaan orang yang menarik kembali sesuatu yang telah diberikan kepada orang lain bagaikan anjing yang memakan kembali apa yang telah dimutahkannya. Nabi saw lalu menjelaskan kepada anak mengenai apa yang telah nabi ajarkan bahwa orang yang menarik kembali atau mengambil kembali sesuatu yang telah diberikan atau dihadiahkan itu dengan perumpamaan anjing yang memakan kembali sesuatu yang dimuntahkannya.

2. Metode Bertahap/ step by step

Nabi saw menggunakan metode ini didalam memberikan didikan dan pengajaran beliau ingin menghubungkan sebagian ketentuan kepada shohabatnya. Dan Nabi saw memberi pengajarannya bahwa pengharaman khamr yang ada dial-Qur’an juga bertahap karena penurunan surat dari al-Qur’an juga tidak langsung tetapi ada jeda mengenai penjelasan tentang pengharaman al-Qur’an. Inilah yang dimaksudkan metode pembelajaran secara bertahap.

3. Pengajaran dengan jalan bercerita

Cerita mempunyai maksud yang kuat dalam memahamkan seseorang. Cerita merupakan salah satu sarana yang sukses dalam memahamkan sesuatu kepada anak karena didalam cerita terkandung makna yang tersirat dan juga makna yang tersurat. Didalam al-Qur’an banyak yang mengandung cerita-cerita orang dahulu sebagai pelajaran bagi kita untuk menghadapi suatu persoalan/ permasalahan.

4. Metode diskusi dan persuasi

Metode ini banyak digunakan oleh Nabi saw dalam memberikan didikan kepada anak. Sebagai contoh adalah apa yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari hadis Abu Hurairoh sesungguhnya telah dating seorang laki-laki kepada Rosulullah saw dan berkata: “Wahai Rosulullah kenapa budakku melahirkan anak yang memiliki kulit yang hitam?” Rosulullah bersabda kepada orang laki-laki itu: “Apakah engkau mempunyai seekor unta?” Dijawab oleh laki-laki itu: “Ya”. Lalu Rosulullah bertanya lagi: “Apa warna kulitnya?”. “Merah ya Rosulullah” jawab lelaki itu. Rosulullah bertanya lagi: “Apakah untamu itu mempunyai sesuatu yang cacat darinya?”. “Benar. Mengapa terjadi seperti itu ya Rosulullah?” jawab laki-laki itu. Rosulullah bersabda: “Itu terjadi karena faktor ras/ keturunan. Semoga anak budakmu itu adalah keturunanmu.

5. Metode mengulang-ngulang

Dari metode yang sukses digunakan oleh Nabi saw dalam memberikan suatu pelajaran adalah metode mengulang-ngulang. Metode mengulang-ngulang ini dapat memberikan pemahaman yang lebih bagi yang mendengarkan. Metode ini biasanya digunakan oleh Nabi saw pada kalimat, nama-nama atau yang lainnya.

6. Metode dorongan/ motivasi dan memberi rangsangan perhatian

Nabi saw menggunakan metode ini dalam pendidikan yang diajarkannya. Salah satu contohnya adalah Nabi saw menanyakan suatu permasalahan kepada anak dan memberikan pujian dan perhatian atas apa yang dijawab oleh anak. Seperti yang terjadi pada hadis yang diriwayatkan dari Imam Muslim Rosulullah saw bersabda: “Bagaimana pendapat kalian jikalau ada pintu milik kalian dicuci setiap hari 5 kali disungai. Apakah dipintu itu masih ada kotoran yang melekat? Mereka berkata: “Tidak akan ada kotoran yang melekat sedikitpun.” Nabi saw bersabda lagi: “Perumpamaan tadi adalah seperti sholat lima waktu yang Allah akan menghapus seluruh dosa kita dengan sholat yang kita lakukan.”

7. Metode menggunakan sesuatu dan pendekatan makna dalam menjelaskan

Rosulullah saw menggunakan jari-jemarinya dalam menjelaskan sesuatu dan sebagai pendekatan dari makna yang dimaksudkan. Dari Abi Musa al-Asy’ary Rosulullah saw bersabda: “Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti bangunan yang bagian satu dengan bagian yang lain saling menguatkan bangunan tersebut” kemudian Nabi saw mencontohkan dengan jari-jarinya dengan cara menjalinkan jari-jarinya itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun