Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Suatu Hari di Pagilaran

27 Juli 2020   09:49 Diperbarui: 10 Desember 2022   14:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan menuju ke Perkebunan Teh Pagilaran di pegunungan di Selatan Batang.

Jalanan berkelak-kelok, berliku-liku menanjak diselang-selingi oleh pemukiman, perkebunan dan hutan.

Udara lumayan sejuk dan nyaman namun jika hingga ke puncak tertinggi maka kita akan merasakan kedinginan apabila malam.

Di kanan kiri nampak bedeng-bedeng pekerja perkebunan yang berasal dari daerah Priangan.
Mereka kawin mawin, beranak pinak hingga tiga atau empat keturunan tanpa pernah sekalipun pulang ke kampung halaman.

Air jernih gemericik di sungai-sungai kecil dan parit-parit, terasa segar dan menyegarkan badan.

Alam dipercantik dengan hamparan perkebunan teh bagaikan hamparan permadani dan dipergagah dengan pepohonan pinus yang tinggi tegak menjulang.

Sayang sekali tiada kamu di sini di sisiku untuk menikmati keindahan alam ini.
Meskipun sekilas pintas bayanganmu seakan tersembul dari balik gerumbulan dedaunan teh yang subur.

Pagilaran, Batang, 18 November 2013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun