Mohon tunggu...
Ahmad Arifin Ilham
Ahmad Arifin Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - 17 years old

Mahasiswa UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UMKM di Masa Pandemi

2 September 2021   11:28 Diperbarui: 2 September 2021   11:39 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di masa pandemi Covid-19 perekonomian di seluruh dunia sedang turun-turunnya, dimana banyak pebisnis mendapat dampak negatif yang besar dari adanya pandemi Covid-19, dari penurunan penjualan, kurangnya pemasokan, menurunnya konsumen , hal ini menjadi dobrakan besar bagi para pebisnis, yang terkadang karena hal-hal itu mereka melakukan persaingan yang tidak sehat, di masa ini terkhusus bagi para pebisnis, mereka dituntut untuk menyiptakan inovasi" terbaru dan ide- ide kreatif yang mampu membuat konsumen tertarik kembali untuk melakukan transaksi jual beli kembali yang menghasilkan persaingan sehat, dari hal-hal diatas adalah bukti perjuangan pebisnis yang bisa dijadikan visi agar perekonomian bangsa maju.

Saat ini negara kita sedang dilanda pandemi covid yang menyebabkan timbul permasalahan ekonomi. Dari hal tersebut dapat dipastikan banyak usaha-usaha yang lumpuh yang disebabkan berkurangnya konsumen, banyak dari media sosial, berita negara, mengatakan bahwa eknomi di indonesia saat ini sedang memburuk, dan rakyat Indonesia pun sudah menyadari hal itu semenjak Covid-19 datang ke indonesia.

Kota Malang memiliki kurang lebih 874.890 penduduk yang dimana banyak dari mereka memanfaatkan adanya PPKM dengan membuka bisnis, conton saja di kecamatan Sukun ada pebisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bernama Ibu Riska Indah, yang dimana beliau membuka usaha frozen food yang bernama " F1RST FROZEN FOOD " adanya usaha ini berdiri saat sebelum pandemi Covid-19 datang ke Indonesia. Usaha frozen food sendiri menarik masyarakat untuk membeli frozen food dari pada makanan yang langsung jadi ialah, karena daya tahan makanan yang jauh lebih awet daripada makanan langsung jadi, dengan adanya usaha seperti frozen food ini menjadi inovasi baru bagi masyarakat yang ingin berbisnis.

Informasi demi informasi saya dapatkan setelah saya mewawancarai Bu Riska Indah, saya mengambil kesimpulan dari pembicaraan kami tadi, bahwa permasalahan yang paling menonjol ialah bahan dan konsumen, kedua masalah ini ternyata berpengaruh besar pada penjualan. Di karenakan jika tidak adanya bahan maka apa yang akan dijadikan frozen food, dan kemudian jika minimnya konsumen, maka siapa yang hendak membeli frozen food, karena 2 hal itu yang menjadikan pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan. Hal tersebut menjadikan F1RST FROZEN FOOD mengalami kerugian yang cukup besar, dan sempat memberhentikan usaha nya.

Tak lama konsumen dari F1RST FROZEEN FOOD mulai berdatangan, dikarenakan adanya PPKM yang membatasi orang-orang untuk melakukan transaksi jual beli, sistem transaksi F1RST FROZEN FOOD lumayan menguntungkan, pemiliknya mengutus kurir untuk mengantarkan dan uang pembeli akan di transfer. Dari penjelasan informasi diatas bisa saya fahami bahwa Covid-19 mengancam perekonomian bisnis dan disaat PPKM kita dituntut untuk mengembangkan inovasi-inovasi cemerlang untuk menarik konsumen.

Saya menyimpulkan bahwasannya pelaku bisnis harus memiliki  banyak relasi pemasok bahan yang siap memasok bahan-bahan untuk usaha kita, dan jangan dilupakan untuk melakukan riset atau analisa dengan pemasok sebelum kesepakatan. Hal awal itulah yang bisa di lakukan pebisnis untuk memulai usahanya. Strategi penjualan sudah sangat bagus hingga mampu menarik kembali konsumennya, akan tetapi, di era  4.0 yang banyak melakukan hal-hal dengan teknologi, pemasaran juga bisa dipasarkan melalui media massa seperti, Instagram, Tik-Tok, Facebook, maupun Whatsapp, dan pemasaran tersebut harus dilakukan sekreatif mungkin hingga konsumen bisa tertarik.

AHMAD ARIFIN ILHAM

210502110071

EKONOMI

AKUNTANSI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun