Mohon tunggu...
Ahmad Fadhil. H
Ahmad Fadhil. H Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Architecture Student of Yogyakarta Aisyiah University

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menghayal: Kondisi Setelah Pandemi?

30 Desember 2020   23:28 Diperbarui: 31 Desember 2020   20:22 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah setahun sejak virus Covid-19 ditemukan di China dan terus menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia sendiri pertama kali ditemukan kasus positif akan virus ini pada bulan maret 2020. Tepat dua minggu setelah itu diadakan perintah untuk sekolah secara online percobaan selama 2 minggu yang ternyata berlanjut hingga Desember kini. Sejak saat itu manusia harus mengisolasi dan menjaga diri masing-masing sebagai pencegahan awal dari virus. Lockdown itu sulit bagi kita semua, tetapi banyak hikmah yang dapat didapatkan dari pendemi ini.

Mengisi keseharian kita yang sudah tentu terasa jenuh akan semua hal-hal berbau online ini, mari kita sejenak mengingat kembali aktivitas kita sebelum pandemi ini dan membayangkan apa kira-kira yang akan terjadi setelah pandemi ini berakhir, bagaimana kita akan menyesuaikan diri lagi, dan apakah kita sudah merasa terbiasa akan aktivitas dalam jaringan (Daring) ini?.

Masa sebelum pandemi, anak-anak dan remaja menghabiskan sebagian besar hidupnya di sekolah, dan belajar di mana saja sehingga tampak seperti mudah saja menjalani hari-hari. Bahkan guru tidak merasa seperti guru kecuali mereka berjalan di aula, mengajar didepan kelas, dan berkeringat yang sama yang telah mereka kenal sejak lama. Semua dijalani dengan normal tanpa terpikirkan akan adanya situasi seperti ini di masa depan nanti.

Hingga akhirnya hal yang tidak terpikirkan ini terjadi, kita lihat apa perubahan yang terasa. Pendidikan selama Lockdown menjadi semakin parah; tingkat pengajaran menurun (karena guru tidak terbiasa dengan pengajaran online), seperti contohnya kejujuran siswa selama tes online. Orang tua juga selalu mudah tersinggung, karena waktu mereka sendiri telah menghilang saat anak-anak mereka bersekolah. Tentu saja banyak alasan lain seperti pengetahuan mereka terungkap ketika anak-anak datang kepada mereka dengan bertanya banyak hal padanya.

Jika dibayangkan setahun setelah pandemi yang mengerikan ini, para siswa akan tiba di sekolah, dengan lemah lembut tapi bahagia. Guru akan menemukan diri mereka kembali ke titik awal saat mereka bertanya kepada siswa apakah mereka mengira lockdown ini adalah liburan awal dan akan terlihat mengajarkan topik yang sama lagi. Sejumlah besar anak akan muncul dengan keterampilan yang baru ditemukan seperti melukis, menulis, bernyanyi, ngeblog, atau bahkan menjad youtuer populer dan hal lain yang bahkan tidak terpikirkan saat masa sebelum pandemi.

Dunia dan gaya hidup kita akan berubah, dan sebagian darinya sudah berubah. Dunia akan menjadi terus waspada, dan lebih menerapkan pola hidup sehat. Orang yang bergantung pada makanan cepat saji sakan mulai belajar untuk masak sendiri dan makan bersama; para siswa juga sudah tahu bagaimana menemukan tempat untuk belajar dengan tenang di seluruh rumah. Selama lockdown kita tidak hanya belajar cara memulai panggilan video, tetapi lebih banyak lagi.

Orang percaya bahwa generasi sekarang lembut dan tidak siap menghadapi tantangan hidup apa pun, atau ujian alam. Namun, selama lockdown, kita telah belajar banyak hal yang tidak dapat kita lakukan sebelum pandemi dan itu tentunya mempengaruhi kita baik dalam hal mental maupun fisik. Kita juga telah belajar bagaimana beradaptasi dengan situasi yang tidak terpikir oleh siapa pun, dan belajar bagaimana melawan musuh yang tidak diketahui, tidak dikenal, dan tidak terlihat.

Saya sendiri yakin Kita semua sudah mempersiapkan diri ketika pandemi mereda dan akan menemukan bagian-bagian yang rusak dari kehidupan lampau kita dan harus menemukan kemauan dan keberanian untuk menyatukan kembali ikatan yang sempat terpisah oleh jarak ini

Dunia baru akan datang, dan kita telah belajar bagaimana bertahan hidup di dalamnya. Semoga tahun baru 2021 ini menjadi awal yang baik bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun