Mohon tunggu...
ahmad kurniawan
ahmad kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Law Undergraduate Science | Creative Enthusiast

My personality as an active person in daily life, hard worker, fast learner, communicative and focus on detail type. I have good motivation to progress and develop. My desire is to engage with organizations that offer me a stable and positive atmosphere, inspire me to improve and therefore innovate work culture for the betterment of all concerned. I am ready to learn new things in order to improve myself to be able to perform better

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Inspiratif dari Sjafruddin Prawiranegara Apa Pengaruhnya terhadap NKRI

7 Februari 2021   00:50 Diperbarui: 7 Februari 2021   01:15 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mr.sjafruddin Prawiranegara lahir di banten pada tanggal 28 februari 1911 dari keturunan nigrat, campuran minang dan banten. Keluarganya dari pihak ibu merupakan bangsawan terpandang di Banten dan ayahnya adalah cucu Sultan Alam Intan dari kerajaan Pagaruyung. beliau memulai pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere School) lalu melanjutkan pendidikannya ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) ke AMS (Algemeene Middelbare School) dan untuk memperoleh gelar Meester in de Rechten dia melanjutkan RHS (Rechts Hoge School). .Syafruddin Prawiranegara banyak terlibat dalam pemerintahan banyak peranan yang beliau sudah lakukan terhadap bangsa ini.

 Awal keterlibatan Syafruddin adalah pada awal kemerdekaan Indonesia menjadi anggota BP KNI-P saat ini setara dengan anggota legislatif, selanjutnya beliau juga memegang peran menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Syahrir yang ke-III pada saat menjadi Menteri Keuangan untuk pertama kali Syafruddin mengeluarkan Uang Republik Indonesia, untuk menggantikan uang Jepang di Indonesia. 

Selanjutnya pada masa Kabinet Hatta Syafruddin terpilih menjadi Menteri Kemakmuran saat mejadi Menteri Kemakmuran terjadi Agresi Militer Belanda yang ke-II menyebabkan para petinggi-petinggi bangsa Indonesia di tangkap dan Peran sjafruddin yang paling penting adalah periode mempertahankan proklamasi khususnya setelah Agresi militer belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.

Pada masa Agresi militer Belanda II pemerintah Republik Indonesia sudah hamper jatuh ,Oleh karena itu Presiden Soekarno dan Wapres Mohammad Hatta memberikan surat kuasa sjafruddin untuk membentuk PDRI,membuat Syafruddin Prawiranegara menjadi Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. 

Ketika Agresi militer Belanda II dilakukan, dwitunggal Soekarna-Hatta ditahan oleh belanda di Yogyakarta,saat itu juga mereka tidak kehilangan  akal sehatnya dan mengirim telegram kepada Sjafruddin di Bukit tinggi untuk membentuk Pemerintahan darurat di Sumatera.Dalam waktu singkat Sjafruddin segera mendeklarasikan berdirinya Pemerintahan Republik Indonesia ( PDRI) Pada tanggal 22 Desember 1948 di halaban, Kabupaten Lima Puluh kota berdasarkan mandat dari Presiden Soekarno dan Wapres Mohammad Hatta.

Pertengahan tahun 1949 Posisi Belanda semakin sulit sehingga dilakukan Perundingan yang menghasilkan Perjanjian Roem-Royen .Setelah persetujuan Roem-Royen ditanda tangani secara formal pada sidang tersebut.Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 juli 1949 kepada Pemerintah Pusat. Semasa Hidup Syafruddin juga pernah menjadi Menteri Keuangan untuk kedua kalinya beliau juga melakukan tindakan Gunting Syarifuddin, beliau juga menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi Gubernur De Javasche Bank.

Nilai Perjuangan dalam pristiwa PDRI menjadi salah satu identitas nasionalisme yang sudah dibangun para pahlawan kita terdahulunya.Sebagai tonggak penerus bangsa,kita juga harus mempunyai jati diri dan identitas yang jelas dalam membangun masa depan nanti Ingat Tampa PDRI, Tak aka nada NKRI. Hari ini akan menjadi masa lalu dan rasanya kita perlu untuk mengingat kembali pentingnya bagaimana para pahlawan NKRI dalam mempertahankan Kemerdekaanya .

“ Tidak ada timur dan tidak ada barat,tidak ada Muslim dan tidak ada Kristen,tidak ada Hindu tidak ada Budha,kalau mereka berlomba-lomba berbuat baik dalam bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa “ (Sjafruddin Prawiranegara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun