Mohon tunggu...
Ahmad NafiMaruf
Ahmad NafiMaruf Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa dikampus Ipmafa. Pemain hadroh rebana : AL Madih, AL Furqon, AL Azhar

Belajar merendahkan diri agar bisa menjadi orang yang tawadhuk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mendidik Anak dengan Akhlak di Masa Digital

14 Desember 2020   13:20 Diperbarui: 14 Desember 2020   13:20 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dimasa sekarang pasti semua sudah tau bahwa banyak orang memiliki yang namanya Smartphone. Baik itu orang dewasa, remaja, maupun anak-anak pasti memiliki yang namanya smartphone, karena suatu kebutuhan dimasa sekarang ini. Baik itu digunakan sebagai alat komunikasi maupun sebagai suatu alat yang bisa digunakan untuk mencari informasi yang penting dan akurat kdang juga ada yang digunakan untuk mencari sebuah pekerjaan.

Tapi tahukah kamu, bahwa zaman sekarang ini meski memiliki Smartphone tetapi tidak bisa mengkondisikan sikap mereka maka akan dapat berubah sifat diri sendiri contohnya anak-anak. Mereka seharusnya diberi yang namanya batasan ketika mau menggunakan Smartphone. Karena apabila seorang anak tidak diawasi dalam mengggunakan smartphone maka, akan ada yang namanya perubahan sikap terhadap anak.

Apalagi dimasa sekarang ini, masa dimana pendidikan dilaksanakan secara daring yaitu pembelajaran dialakukan melalui online dari rumah. Disitu anak dibiarkan oleh orang tua memakai smartphone sesuka hati mereka sendiri.

Metode yang digunakan dalam suatu pendidikan berubah-ubah sesuai dengan  perkembangan zaman. Mencari ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap manusia tanpa terkecuali. Seperti sekarang ini menggunakan berbagai macam media pembelajaran disetiap ada pembelajaran disuatu lembaga.

Maka dari itu, sebaiknya orang tua harus bisa memberi batasan terhadap anak agar kelak setelah anak tersebut memasuki masa remaja dan dewasa bisa mengerti dan memahami bahwa perlu mengetahui sikap seperti apa yang patut ditiru ketika terlalu fokus menggunakan smartphone. Mungkin, bukan hanya anak-anak yang terlalu fokus ketik menggunakan alat komunikasi atau sering disebut smartphone. Melainkan ada orang dewasa juga yang terlalu fokus sampai-sampai tingkat sikap dan akhlak orang tersebut terlihat berbeda dari yang biasanya.

Ketika seseorang baik itu orang tua, orang dewasa, maupun anak-anak menggunakan alat komunikasi ini bisa saja membuat waktu yang sangat berharga bagi mereka terbuang sia-sia. Seharusnya orang tua bisa lebih menghargai waktu mereka untuk memberikan bimbingan dan juga mengajari hal yang baik tidaknya dilakukan ketika anak masih dibawah umur. Baik itu dalam menggunakan Smartphone, maupun melakukan hal yang tidah seharusnya dilakukan.

Jadi akan sangat berbahaya kalau seorang anak belum memiliki pondasi karakter yang kokoh sudah dipegangi smartphone bisa-bisa dalam penggunaannya akan menyeleweng dari kebaikan dan ketentuan, karna disamping itu smartphone juga banyak hal-hal negatif yang dapat merusak diri seorang anak.

Dalam hal ini orang tua diberi ujian, Apakah dia mampu membimbing dan melatih anak agar bisa memahami sifat yang baik dan benar ketika menghargai orang lain. Maka dari itu, orang tua harus bisa memahami karakter seorang anak itu seperti apa, bagaimana agar anak tersebut bisa menghargai orang lain dan juga menghargai waktu.

Bimbingan orang tua dan waktu yang tepat bagi anak dalam penggunaan smartphone adalah ketika sudah mencapai umur yang layak yaitu ketika sudaah dewasa. Jadi sebagai orang tua harus karakter seorang anak dulu baru memperkenalkan dengan yang namanya smartphone. Jika terbalik dan justru mendahulukan smartphone dari pada membangun karakter anak, maka anak tersebut akan memiliki sifat yang namanya acuh tak acuh.

Oleh sebab itu orang tua harus bisa memahami karakteristik anak itu seperti apa dan bagaimana menghadapi seorang anak yang susah untuk diajak bicara. Ketika anak sudah terlalu fokus terhadap apa yang dipilihnya disitulah peran orang tua untuk membantunya berkembang, akan tetapi apabila anak tersebut lebih mementingkan diri sendiri ketimbang impiannya maka orang tua harus bisa memahami sikap yang dialami si anak sendiri.

Semoga didalam masa era digital ini kita sebagai umat yang selalu memegang smartphone bisa memiliki sikap saling menghargai apa bila seseorang sedang membutuhkan pertolongan atau pun butuh bantuan. Agar nantinya bagi kita yang dewasa bisa merasakan dan memahami apa saja yang diperlukan oleh anak dan hal penting apa yang harus kita bagi ke anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun