Perkembangan media sosial saat ini sangat pesat. Dari perfektif profesional, serta pembuatan dan publikasi konten, media sosial memiliki manfaat yang begitu besar. Media sosial memiliki jaringan umpan balik satu sama lain, melalui posisi ini pemasaran di media sosial telah berkembang dan menjadi prioritas serta menjadi strategi perusahaan untuk mengembangkan, menjangkau, dan meningkatkan layanan produk mereka.Â
Media sosial melibatkan penggunaan ponsel dan teknologi berbasis web yang sangat interaktif dan digunakan individu maupun komunitas untuk berbagi, membuat, berkomunikasi, dan menyesuaikan konten buatan pengguna (APCO,1019).
Media sosial saat ini menjadi pilihan populer bagi berbagai kalangan anak-anak remaja hingga dewasa. media sosial dianggap praktis dan mudah diakses dalam penyampaian dan penerimaan informasi antar pengguna, mengajak pengguna mencari manfaat pengetahuan yang optimal yang bisa didapat untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan informasi bagi dirinya sebagai pengguna pribadi atau kelompok seperti organisasi, instansi pemerintah dan yang lainya. Media sosial menurut Dailey adalah sebuah konten online yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur. Yang terpenting dalam media ini adalah fungsinya yaitu terjadinya pergeseran informasi, berbagi berita, serta mencari pengetahuan dan konten.
Dari fungsi media sosial yang notabenenya sebagai wadah untuk mencari sebuah informasi tentu semua orang tidak akan menjadi seorang pembaca saja akan tetapi ada yang menjadi pembuat konten, jika semua menjadi pembaca lantas siapa yang menjadi pemberi informasi dan berita menarik lainya? Tentu tidak ada bukan. Kita seharusnya menjadi pemberi dan penerima informasi.
Pada artikel kali ini saya Ahmad Affan sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Ahmad Dahlan ingin sedikit memberikan informasi pada lingkup pengalaman pribadi saya yang ingin belajar menjadi seorang pemberi informasi. Nah teman-teman pada artikel ini saya akan membahas bagaimana cara mengelola konten kita agar lebih baik serta memiliki alur dan pembuatan yang mudah. Belajar mengelola konten dengan 3 dasar langkah utama yaitu perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi.
1. Perumusan Strategi
Pada tahap inilah kita sebagai pembuat konten merumuskan atau merancang bagaimana konten yang akan kita buat. Pada tahap ini kita sebagai konten kreator harus melaksanakan tahapan pencarian ide, pembahasan dan pelaksanaan. Sebelum kita membuat konten kita harus mengetahui tema apa yang akan dibuat, konsepnya akan seperti apa agar hasil lebih menarik dibaca, selain itu kita harus memahami pembaca informasi apa yang mereka butuh kan saat ini. Setelah tahapan perencanaan ide, kita akan melakukan pembahasan atau review tentang konten yang akan kita buat agar lebih matang dan siap, selanjutnya kita melakukan pelaksanaan yang mana ide dan pembahasan tersebut kita tuangkan menjadi konten yang menarik.
2. Implementasi Strategi
Implementasi Strategi disebut juga sebagai tindakan dalam strategi, karena implementasi berarti mobilisasi atau perpindahan untuk mengubah sebuah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Agar tercapainya mobilisasi ini teman-teman harus disiplin, kerja keras dan semangat. Kita sebagai konten kreator harus memiliki sifat itu karena dalam proses pembuatan konten merupakan hal yang sangat menantang.
3. Evaluasi
Evaluasi adalah proses di mana kita sebagai pembuat konten membandingkan antara hasil-hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan kita. Tahap akhir pasca produksi konten kita harus melakukan evaluasi guna membahas apa saja yang telah kita lakukan pada proses produksi. Pada tahapan ini, seluruh kegiatan yang telah dilakukan pada proses produksi akan dicek kapa kekurangan-kekurangan ketika kita produksi apa saja yang belum terpenuhi.