Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meningkatkan Daya Saing Melalui Obsesi Terhadap Kualitas: Inspirasi bagi Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

22 Juni 2024   09:43 Diperbarui: 22 Juni 2024   10:00 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas.id, tersedia di https://www.kompas.id/baca/opini/2024/05/12/perguruan-tinggi-dan-obsesi-pada-pemeringkatan (dimodifikasi)

Meningkatkan Daya Saing Melalui Obsesi Terhadap Kualitas: Inspirasi bagi Talenta Muda Indonesia Menuju Era Bonus Demografi 2030

1

Oleh: Ahmad Rusdiana

Indonesia sedang bersiap menghadapi era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Era ini membawa peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional, namun juga menuntut peningkatan daya saing talenta muda agar dapat berkontribusi secara optimal. Salah satu pendekatan yang dapat diadopsi untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing ini adalah melalui Total Quality Management (TQM), khususnya elemen Obsesi Terhadap Kualitas (Tatang & Rusdiana, 2021). Artikel ini akan membahas bagaimana obsesi terhadap kualitas dapat diaplikasikan dalam konteks TQM untuk mengembangkan talenta muda Indonesia. Mari kita breakdown satu persatu:

Pertama: Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan; Obsesi terhadap kualitas dalam TQM menuntut perbaikan terus-menerus dalam semua aspek, termasuk pendidikan dan pelatihan. Untuk mempersiapkan talenta muda menghadapi era bonus demografi, sistem pendidikan harus berfokus pada pengembangan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan. Ini melibatkan kurikulum yang adaptif, pelatihan keterampilan yang berkelanjutan, dan peningkatan kualitas pengajar. Sebagai contoh, program magang yang terstruktur dan kolaborasi dengan industri dapat memberikan pengalaman praktis yang berharga bagi mahasiswa, membantu mereka memahami standar kualitas yang diharapkan di dunia kerja.


Kedua: Budaya Kerja yang Mengutamakan Kualitas; Membangun budaya kerja yang mengutamakan kualitas adalah langkah penting dalam meningkatkan daya saing talenta muda. Obsesi terhadap kualitas berarti setiap individu dalam organisasi memiliki komitmen terhadap keunggulan dan perbaikan berkelanjutan. Talenta muda harus dilatih untuk memiliki mindset yang kritis dan inovatif, selalu mencari cara untuk meningkatkan proses dan hasil kerja. Dalam konteks Indonesia, perusahaan dan institusi pendidikan perlu mengintegrasikan prinsip-prinsip TQM dalam operasional mereka, memastikan bahwa setiap proses kerja dilakukan dengan standar kualitas tertinggi. Misalnya, penerapan metodologi Six Sigma dalam proyek-proyek mahasiswa dapat membantu mereka memahami pentingnya analisis data dan pengendalian kualitas.

Ketiga:  Pengembangan Soft Skills dan Kualitas Pribadi; Obsesi terhadap kualitas tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mencakup pengembangan kualitas pribadi dan soft skills. Kemampuan seperti komunikasi, kerja tim, kepemimpinan, dan pemecahan masalah sangat penting dalam dunia kerja yang kompetitif. Untuk talenta muda Indonesia, peningkatan soft skills dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler, program mentoring, dan pelatihan kepemimpinan. Selain itu, pendidikan karakter yang menanamkan nilai-nilai integritas, tanggung jawab, dan etika kerja juga harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan. Dengan demikian, talenta muda tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang unggul tetapi juga kualitas pribadi yang diperlukan untuk sukses di era global.

Obsesi terhadap kualitas dalam konteks TQM merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan daya saing talenta muda Indonesia menjelang era bonus demografi 2030. Melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, penerapan budaya kerja yang mengutamakan kualitas, serta pengembangan soft skills dan kualitas pribadi, talenta muda akan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan dan keunggulan, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi demografinya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat. Wallahu A'lam. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun