Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Metode Pelatihan Karyawan untuk Meningkatkan Talenta Muda dalam Menyongsong Era Bonus Demografi 2030

19 Juni 2024   09:52 Diperbarui: 19 Juni 2024   09:56 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ferdi Training Center. tersedia di https://ferditraining.com/metode-pelatihan-karyawan (dimodifikasi)

Metode Pelatihan Karyawan untuk Meningkatkan Talenta Muda dalam Menyongsong Era Bonus Demografi 2030

Oleh: Ahmad Rusdiana

Indonesia akan segera menghadapi era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Menghadapi tantangan ini, pengembangan keterampilan tenaga kerja menjadi sangat penting. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan adalah melalui pelatihan karyawan. Memilih metode pelatihan yang tepat dapat membantu perusahaan mempersiapkan karyawan untuk menghadapi tantangan masa depan. Berikut adalah beberapa metode pelatihan yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan di Indonesia. Untuk lebih jelasnya tentang "Pentingnya Mengukur Keberhasilan Pelatihan". Mari kita breakdown, satu persatu: 

Pertama:  Bimbingan Senior kepada Junior; Metode pertama adalah bimbingan atau transfer pengetahuan dari karyawan senior kepada karyawan junior. Metode ini telah digunakan selama ratusan tahun dan bersifat alami, di mana karyawan yang lebih berpengalaman membimbing mereka yang baru bergabung. Keunggulan utama metode ini adalah hemat biaya dan praktis, karena pemateri berasal dari internal perusahaan. Selain itu, metode ini dapat mempercepat proses adaptasi karyawan baru terhadap lingkungan kerja dan budaya perusahaan. Namun, keberhasilan metode ini sangat bergantung pada kemampuan dan kesediaan karyawan senior untuk mentransfer pengetahuan secara efektif.

Kedua: Pelatihan Daring (Online); Pelatihan daring menjadi populer sejak pandemi Covid-19, karena memungkinkan pelatihan dilakukan tanpa tatap muka. Meskipun dilakukan secara jarak jauh, pelatihan daring tetap efektif dengan memanfaatkan teknologi untuk berinteraksi antara peserta dan pemateri. Keunggulan metode ini adalah fleksibilitas waktu dan tempat, serta mengurangi biaya logistik. Namun, tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan interaksi langsung dan kemungkinan kurangnya perhatian peserta jika tidak diawasi dengan baik.

Ketiga: Pelatihan Melalui Video Pembelajaran; Pelatihan melalui video pembelajaran melibatkan penggunaan video yang telah disiapkan oleh lembaga pelatihan. Metode ini memungkinkan peserta untuk belajar secara mandiri dengan mengakses materi pelatihan kapan saja. Keunggulan metode ini adalah penyampaian materi yang menarik melalui infografis atau animasi, serta kemampuan untuk mengulang pembelajaran sesuai kebutuhan. Namun, kekurangan utamanya adalah minimnya interaksi antara peserta dan pemateri, sehingga peserta tidak dapat langsung mengajukan pertanyaan atau klarifikasi.

Keempat: Pelatihan Tatap Muka; Pelatihan tatap muka adalah metode klasik di mana pemateri hadir langsung di depan peserta dalam sebuah ruangan. Keunggulan utama metode ini adalah interaksi langsung yang memungkinkan peserta mendapatkan penjelasan dan bimbingan secara real-time. Selain itu, metode ini juga memungkinkan praktik langsung dengan alat pendukung yang disediakan. Namun, metode ini biasanya memerlukan biaya lebih tinggi untuk logistik dan akomodasi, serta waktu yang lebih fleksibel untuk menyelenggarakannya.

Kelima: Mentoring dan Coaching; Metode mentoring dan coaching melibatkan pembelajaran secara privat antara satu pemateri dan satu peserta. Metode ini lebih personal dan memungkinkan pemateri untuk memberikan perhatian penuh kepada peserta. Proses mentoring dan coaching biasanya berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, dengan pemateri memberikan evaluasi dan bimbingan secara berkelanjutan. Keunggulan metode ini adalah fokus yang lebih mendalam pada kebutuhan individu peserta, namun memerlukan biaya dan waktu yang lebih besar dibandingkan metode lain.

Memilih metode pelatihan yang tepat sangat penting untuk mempersiapkan tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi era bonus demografi 2030. Setiap metode pelatihan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perusahaan perlu menyesuaikannya dengan tujuan, anggaran, dan kebutuhan spesifik karyawan. Dengan memilih metode pelatihan yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa investasi dalam pelatihan memberikan hasil yang maksimal, membantu meningkatkan keterampilan dan produktivitas karyawan, serta mempersiapkan mereka untuk tantangan masa depan. Wallahu A'lam,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun