Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nilai Sosial Qurban Memperkuat Generasi Muda dalam Menyongsong Era Bonus Demografi 2030

17 Juni 2024   13:27 Diperbarui: 17 Juni 2024   13:35 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sahabat Sosiologi, tersedia di https://www.sahabatsosiologi.com/2023/06/nilai-sosial-ibadah-kurban. (dimodifikasi)

Nilai Sosial Qurban Memperkuat Generasi Muda  dalam Menyongsong Era Bonus Demografi 2030

Oleh: Ahmad Rusdiana

Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Era ini menawarkan peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, generasi muda perlu dipersiapkan dengan baik, tidak hanya dalam aspek pendidikan dan keterampilan, tetapi juga dalam nilai-nilai sosial. Salah satu cara efektif untuk menanamkan nilai-nilai sosial adalah melalui pemahaman dan pengamalan filosofi qurban. Untuk lebih jelasnya mari Kita breakdown, satu-persatu:

Pertama: Nilai Solidaritas dan Kepedulian Sosial; Qurban mengandung pesan penting tentang berbagi dan peduli terhadap sesama. Daging hewan qurban dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, termasuk tetangga dan orang miskin. Tindakan ini menumbuhkan rasa solidaritas dan kepedulian sosial di tengah masyarakat. Generasi muda yang memahami dan mengamalkan nilai ini akan cenderung lebih peduli terhadap kesejahteraan orang lain. Mereka akan belajar untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas. Hal ini penting dalam konteks bonus demografi, di mana kolaborasi dan solidaritas akan menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan produktif.

Kedua: Pendidikan Nilai-nilai Sosial melalui Praktik Qurban; Melalui praktik qurban, generasi muda dapat belajar tentang pentingnya nilai-nilai sosial seperti empati, kerjasama, dan tanggung jawab sosial. Saat mereka terlibat dalam proses qurban, mulai dari pengumpulan dana hingga distribusi daging, mereka mendapatkan pengalaman langsung tentang bagaimana kontribusi individu dapat berdampak positif pada masyarakat luas. Pendidikan nilai-nilai ini sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda yang tidak hanya kompeten secara akademis dan profesional tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

Ketiga: Qurban sebagai Sarana Mempersiapkan Generasi Muda untuk Masa Depan; Memahami filosofi qurban dapat membantu generasi muda untuk lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Dalam era bonus demografi, tantangan seperti ketimpangan sosial dan ekonomi akan semakin nyata. Dengan menanamkan nilai-nilai qurban, generasi muda akan lebih siap untuk mengambil peran aktif dalam mengatasi masalah-masalah ini. Mereka akan lebih tanggap terhadap isu-isu sosial dan lebih berkomitmen untuk mencari solusi yang berkelanjutan dan inklusif. Selain itu, pemahaman mendalam tentang qurban dapat memperkuat semangat gotong royong yang merupakan salah satu modal sosial utama bangsa Indonesia.

Filosofi qurban bukan hanya tentang ritual keagamaan tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial yang penting untuk ditanamkan pada generasi muda. Dengan mengamalkan nilai solidaritas, kepedulian sosial, dan tanggung jawab melalui praktik qurban, generasi muda akan lebih siap menghadapi era bonus demografi 2030. Mereka akan menjadi individu yang tidak hanya kompeten tetapi juga memiliki komitmen kuat untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan peluang bonus demografi secara maksimal untuk mencapai pertumbuhan dan kemakmuran yang inklusif dan berkelanjutan.

Wallahu A'lam Bishowab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun