Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Mengambil Istirahat untuk Mengatasi Kebiasaan Menunda-nunda Pekerjaan di Era Bonus Demografi

13 Juni 2024   16:32 Diperbarui: 13 Juni 2024   16:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gilints. tersedia di https://glints.com/id/lowongan/istirahat-di-kantor (dimodifikasi)

Strategi Mengambil Istirahat untuk Mengatasi Kebiasaan Menunda-nunda Pekerjaan di Era Bonus Demografi

Oleh: Ahmad Rusdiana

Menjelang era bonus demografi pada tahun 2030, Indonesia menghadapi tantangan besar untuk memaksimalkan potensi talenta muda. Salah satu tantangan utama adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan yang dapat menghambat produktivitas. Salah satu strategi efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengambil istirahat secara teratur. Artikel ini membahas pentingnya istirahat dan bagaimana penerapannya dapat membantu meningkatkan produktivitas talenta muda. Mari kita breakdown, satu persatu:  

Langkah 1: Mengambil Istirahat Singkat Secara Teratur Mengambil istirahat singkat secara teratur sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat. Istirahat singkat, seperti berjalan di sekitar ruangan atau mengambil napas segar, dapat membantu menyegarkan pikiran dan tubuh. Victoria Smith, seorang terapis profesional, menekankan bahwa istirahat singkat dapat mencegah kelelahan mental dan fisik, sehingga kita dapat kembali bekerja dengan energi yang baru. Untuk talenta muda, istirahat singkat dapat meningkatkan fokus dan kreativitas, yang penting dalam menyelesaikan tugas-tugas kompleks.

Langkah 2: Menggunakan Teknik Pomodoro Teknik Pomodoro adalah metode yang efektif untuk mengatur waktu kerja dan istirahat. Metode ini melibatkan bekerja selama 25 menit dan kemudian mengambil istirahat selama 5 menit. Setelah empat sesi kerja, ambil istirahat yang lebih panjang sekitar 15-30 menit. Teknik ini membantu memecah waktu kerja menjadi interval yang lebih mudah diatur dan mengurangi risiko kelelahan. Bagi talenta muda, teknik ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga mengajarkan disiplin dalam mengelola waktu.

Langkah 3: Menciptakan Jadwal Istirahat yang Terstruktur Menciptakan jadwal istirahat yang terstruktur adalah langkah penting untuk memastikan kita tidak melewatkan istirahat yang dibutuhkan. Jadwal ini harus mencakup waktu-waktu tertentu dalam sehari untuk beristirahat, termasuk waktu makan siang dan istirahat sore. Dengan jadwal yang terstruktur, kita dapat mengatur waktu kerja dan istirahat dengan lebih efektif. Hal ini penting bagi talenta muda yang sering kali terjebak dalam pekerjaan tanpa henti, yang dapat mengarah pada kelelahan dan penurunan produktivitas.

Mengambil istirahat secara teratur adalah strategi yang efektif untuk mengatasi kebiasaan menunda-nunda pekerjaan dan menjaga produktivitas. Dengan mengambil istirahat singkat secara teratur, menggunakan teknik Pomodoro, dan menciptakan jadwal istirahat yang terstruktur, talenta muda Indonesia dapat bekerja dengan lebih efisien dan fokus. Strategi ini akan sangat bermanfaat dalam mempersiapkan diri menghadapi era bonus demografi pada tahun 2030, di mana produktivitas dan kemampuan untuk bekerja secara efektif akan menjadi kunci kesuksesan.

Dengan demikian, penting bagi talenta muda untuk memahami dan menerapkan strategi ini dalam kehidupan sehari-hari. Mengambil istirahat secara teratur tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan, yang sangat penting dalam mencapai potensi penuh di era bonus demografi mendatang. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun