Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemantik Generasi Milenial: Pentingnya Manajemen Talenta Muda Indonesia

22 Mei 2024   07:42 Diperbarui: 22 Mei 2024   07:44 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemantik Generasi Milenial: Pentingnya Manajemen Talenta Muda di Indonesia

Oleh: Ahmad Rusdiana

Manajemen talenta muda merupakan aspek krusial bagi kemajuan bangsa, khususnya di tengah era bonus demografi yang dialami Indonesia saat ini. Belajar dari sejarah kemunduran Budi Utomo, terdapat beberapa pelajaran berharga yang dapat diterapkan untuk memastikan generasi muda Indonesia mampu menghadapi tantangan global dan tetap relevan di masa depan. Paling tidak ada tiga hal yang perlu dijadikan pemabelajaran:

Pertama: Salah satu penyebab utama kemunduran Budi Utomo adalah konflik internal yang mengakibatkan perpecahan dan melemahkan daya juang organisasi. Ini menunjukkan betapa pentingnya solidaritas dan kerja sama dalam suatu organisasi. Dalam konteks bonus demografi, Indonesia harus memastikan bahwa generasi muda dapat bekerja sama dengan baik, mengesampingkan perbedaan, dan bersatu dalam mencapai tujuan bersama. Program Manajemen Talenta Nasional dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan kemampuan bekerja dalam tim dan kepemimpinan yang inklusif di kalangan generasi muda. Dengan membina rasa solidaritas dan kerjasama, generasi muda dapat menghindari konflik internal yang merugikan dan fokus pada tujuan bersama.

Kedua: Selain itu, munculnya organisasi lain seperti Sarekat Islam yang memiliki cakupan lebih luas menyebabkan menurunnya pengaruh Budi Utomo. Hal ini menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi untuk tetap relevan. Generasi muda Indonesia harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan menciptakan inovasi yang bisa bersaing di tingkat global. Program Manajemen Talenta Nasional dapat menanamkan rasa ingin tahu (curiosity) yang mendorong generasi muda untuk terus mencari pengetahuan baru dan berinovasi. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dan menciptakan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Ketiga: Hasil penelitian Lei & Basit (2018) yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikan antara manajemen talenta dengan kepuasan kerja juga sejalan dengan tujuan Manajemen Talenta Nasional. Pembinaan/pendampingan serta pelatihan dan pengembangan terbukti memiliki dampak signifikan terhadap kepuasan kerja. Oleh karena itu, penting bagi manajemen perusahaan atau organisasi untuk memperkuat strategi pembinaan/pendampingan serta pelatihan dan pengembangan guna meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja yang tinggi akan memperkuat retensi karyawan dan memastikan keberlanjutan dan kestabilan organisasi.

Penelitian Elahinejad dan Gholami (2015) juga mendukung temuan ini, menegaskan bahwa manajemen talenta berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Ini mengindikasikan bahwa investasi dalam pengembangan talenta muda tidak hanya meningkatkan kemampuan individu tetapi juga berkontribusi pada kestabilan dan keberlanjutan organisasi secara keseluruhan.

Pada pinsinya, pentingnya manajemen talenta muda di Indonesia tidak bisa diremehkan. Belajar dari sejarah kemunduran Budi Utomo, Indonesia harus fokus pada pengembangan solidaritas, adaptasi, dan inovasi di kalangan generasi muda. Program Manajemen Talenta Nasional yang efektif dapat membantu mewujudkan hal ini dengan mengembangkan kemampuan bekerja dalam tim, kepemimpinan inklusif, serta dorongan untuk terus berinovasi. Dengan demikian, Indonesia dapat memastikan bahwa generasi muda tidak hanya siap menghadapi tantangan global tetapi juga mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk kemajuan bangsa. Wallahu A'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun