Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghidupkan Semangat Budi Utomo dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045

19 Mei 2024   18:55 Diperbarui: 19 Mei 2024   19:21 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghidupkan Semangat Budi Utomo dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh Ahmad Rusdiana

Tanggal 20 Mei 2024 ini kita dihadapkan pada suatu realitas yang terpampang terang yakni, kemajuan teknologi yang melesat cepat. Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih daripada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia. Hari-hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua.

Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru. Misi utama Organisai Budi Utomo adalah bentuk tindakan proaktif dalam merespons kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang saat itu membatasi akses pendidikan bagi orang Indonesia.

Dalam menghadapi era kebangkitan kedua menuju Indonesia Emas 2045, refleksi terhadap nilai perjuangan Budi Utomo menjadi relevan dalam konteks pendidikan modern. Sebagai guru profesional, peran kita dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sangat krusial untuk meningkatkan peran serta masyarakat atas pentingnya pendidikan, meningkatkan pengetahuan teknologi, dan membina serta mengembangkan generasi muda.

Pertama; Meningkatkan Peran Serta Masyarakat atas Pentingnya Pendidikan; Seperti yang dicita-citakan oleh Budi Utomo, pendidikan adalah fondasi utama dalam pembangunan bangsa. 

Dalam Kurikulum Merdeka, peran guru tidak hanya terbatas pada penyampaian materi, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendorong keterlibatan aktif masyarakat. 

Guru harus dapat membangun komunikasi yang efektif dengan orang tua dan masyarakat sekitar untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung. 

Misalnya, melalui program-program sekolah yang melibatkan partisipasi orang tua, seperti kegiatan parenting, seminar pendidikan, atau kerjasama dengan komunitas lokal. Hal ini akan membantu memperkuat kesadaran akan pentingnya pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih holistik.

Dalam konteks ini, guru profesional harus mampu mengadvokasi pentingnya pendidikan kepada semua lapisan masyarakat, serta menunjukkan dampak positif yang dapat dihasilkan dari pendidikan berkualitas.

Kedua: Meningkatkan Pengetahuan Teknologi; Kemajuan teknologi merupakan salah satu penanda zaman baru yang harus direspons dengan cepat dan tepat. Dalam Kurikulum Merdeka, teknologi dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keterampilan siswa. Guru profesional harus memiliki literasi teknologi yang baik dan mampu mengintegrasikannya ke dalam proses pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun