Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar Menuju Indonesia Emas 2045

16 Mei 2024   05:14 Diperbarui: 16 Mei 2024   05:50 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kerangka Kerja Reflektif Berbasis Penguatan | Sumber: Ghaye, et. al. 2008 dalam Ghaye, 2011:18 (dimodifikasi)

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, desain yang baik haruslah inklusif dan fleksibel, memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan tempo dan gaya belajar mereka masing-masing. 

Guru perlu merancang kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar pendidikan tetapi juga relevan dengan kehidupan nyata siswa, mengintegrasikan pembelajaran lintas disiplin dan proyek yang menantang.

Keempat; Untuk Bertindak (To Act); Bertindak adalah tahap akhir di mana guru melaksanakan rencana yang telah dirancang. Ini melibatkan implementasi strategi pengajaran dan penilaian, serta respons terhadap umpan balik untuk penyesuaian berkelanjutan. 

Dalam Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, tindakan guru haruslah proaktif dan responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi siswa. Guru harus mampu mengadaptasi pendekatan mereka berdasarkan apa yang terjadi di kelas dan umpan balik langsung dari siswa. Ini juga berarti guru harus terlibat dalam pengembangan profesional berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

Implementasi dalam Konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar; Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar menekankan pada kebebasan dan fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan menjadi fasilitator yang mendukung pengembangan potensi siswa secara optimal. 

Melalui refleksi yang mendalam, guru dapat terus meningkatkan kualitas pengajaran mereka sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Dengan menghargai keberhasilan, membayangkan masa depan yang lebih baik, merancang strategi yang efektif, dan bertindak dengan penuh komitmen, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis, inklusif, dan bermakna.

Dalam implementasi praktis, refleksi yang terus-menerus dan siklus perbaikan berkelanjutan akan memastikan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi kewajiban tetapi juga perjalanan yang menyenangkan dan memotivasi bagi semua pihak yang terlibat. Guru yang reflektif akan selalu mencari cara baru dan lebih baik untuk mendukung pembelajaran siswa, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Wallahu A'lam Bishowab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun