Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pengembangan Kualitas SDM di Era Soceity 5.0 Melalui 4-C dalam Kurikulum Merdeka

14 Mei 2024   10:35 Diperbarui: 14 Mei 2024   10:42 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Andi Stalman, tersedi https://andystalman.com/branding-5-0/society-5-0/

Strategi Pengembangan Kualitas SDM di Era Society 5.0 Melalui Implementasi 4C dalam Kurikulum Merdeka

Oleh Ahmad Rusdiana

Di era Society 5.0 anak-anak tidak hanya harus dibekali cara berpikir kritis, namun juga analisa dan kreasi. High Other Thinking Skills (HOTS) atau cara berpikir tingkat tinggi adalah terobosan dalam menemukan konsep pengetahuan yang tepat dengan praktik secara langsung dan merasakan bagaimana cara menghadapi permasalahan yang terdapat di lingkungan. Inquiry Learning, Discovery Learning, Project Based Learning, dan Problem Based Learning menjadi model pembelajaran yang akan mengubah kemampuan nalar berpikir kritis.

Dalam menghadapi era society ada dua hal yang harus dilakukan yaitu: Adaptasi dan kompetensi. Beradaptasi dengan Society 5.0, Dwi Nurani menegaskan kita perlu mengetahui perkembangan generasi (mengenal generasi). Istilah baby boomers yang dimaksud adalah tinggi tingkat kelahiran dari beberapa generasi mulai dari generasi x sampai dengan generasi dimana terjadi transformasi peradaban manusia.

Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di era Society 5.0, pengembangan keterampilan abad ke-21 yang dikenal sebagai 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration) menjadi sangat penting. Dalam konteks guru profesional dan implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, berikut adalah pembahasan mendalam mengenai solusi yang harus ditempuh:

Pertama: Creativity (Kreativitas) Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovatif yang relevan dengan permasalahan yang ada. Dalam Kurikulum Merdeka, guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan bereksperimen.

Solusi: Guru harus berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk berpikir out-of-the-box. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran seperti Project Based Learning (PBL), di mana siswa diberikan kebebasan untuk memilih proyek sesuai minat mereka, yang tidak hanya mengembangkan kreativitas tetapi juga meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar.

Kedua: Critical Thinking (Berpikir Kritis) Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis informasi dan membuat keputusan yang berdasarkan penilaian yang logis. Ini sangat penting di era Society 5.0 yang penuh dengan informasi.

Solusi: Guru harus mengintegrasikan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan pembelajaran berbasis penemuan (Discovery Learning) yang menantang siswa untuk menemukan solusi atas masalah yang kompleks. Penggunaan teknologi dan media digital juga harus dimanfaatkan untuk memberikan akses ke berbagai sumber informasi yang dapat dianalisis secara kritis oleh siswa.

Ketiga: Communication (Komunikasi) Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam menyampaikan ide dan bekerja sama dalam tim. Di era Society 5.0, kemampuan berkomunikasi dengan berbagai pihak baik secara lisan maupun tulisan menjadi sangat vital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun