Memanfaatkan Teknologi untuk Pembelajaran di Era Society 5.0: Pesan bagi Insan Pendidikan Milenial
Oleh: Ahmad Rusdiana
Â
Era disrupsi telah membuat terjadi perubahan yang sangat mendasar pada sektor kehidupan. Pada era Society 5.0 segala aspek kehidupan berkaitan dengan teknologi, hal tersebut telah membuat manusia harus berpikir kritis serta mampu beradaptasi dan berinovasi. Kehadiran era baru ini harapannya manusia bisa terus mengembangkan diri dikala teknologi makin tumbuh pesat. Pendidikan tentu juga harus bertransformasi di era Society 5.0. Indonesia yang Pendekatan bakat dan minat merupakan salah satu teknik pembelajaran yang disebutkan dalam kurikulum merdeka. Sesuai dengan bidang minatnya, siswa dapat memilih disiplin ilmu yang ingin dipelajari. Kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam merupakan kurikulum merdeka secara umum membuat siswa semangat untuk terus belajar.
Dalam hal ini dunia pendidikan memiliki peranan yang cukup penting, hal yang sangat diharapkan di tempat atau desa terpencil untuk mengatasi sebuah kesenjangan terhadap layanan dalam dunia pendidikan dan teknologi harus diberikan pada masyarakat luas. Society 5.0 yang terbentuk melalui data diharapkan mampu menjadi jembatan dalam mengatasi kesenjangan terhadap dunia pendidikan.
Era Society 5.0 menandai perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan. Dalam era ini, teknologi memainkan peran sentral dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih efektif, efisien, dan inklusif. Bagi guru profesional yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan konsep Merdeka Belajar, teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi juga mitra dalam mencapai tujuan pendidikan yang holistik dan adaptif terhadap kebutuhan individu siswa. Berikut ini adalah pembahasan tentang empat manfaat teknologi dalam pendidikan dan bagaimana hal tersebut relevan dengan peran guru profesional dalam konteks Kurikulum Merdeka.
Pertama: Mendukung Sarana dan Prasarana Pengetahuan; Teknologi menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Dengan adanya perangkat keras seperti komputer, tablet, dan koneksi internet, serta perangkat lunak berupa aplikasi pendidikan dan platform e-learning, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada kebebasan dan kreativitas siswa dalam memilih bidang yang diminati, teknologi memfasilitasi akses terhadap berbagai sumber belajar yang relevan dan up-to-date.
Guru profesional dapat menggunakan teknologi untuk menyediakan materi pembelajaran yang bervariasi, mulai dari video tutorial, simulasi interaktif, hingga laboratorium virtual. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih personal dan efektif.
Kedua: Informasi Sebagai Sumber Belajar; Teknologi membuka akses tak terbatas terhadap informasi dan sumber belajar yang bermanfaat bagi siswa dan guru. Dengan internet, siswa dapat mengakses jurnal ilmiah, artikel, video pembelajaran, dan berbagai sumber lainnya yang mendukung proses pembelajaran. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip Merdeka Belajar yang mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dan bertanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri.
Guru profesional dapat memanfaatkan teknologi untuk mengarahkan siswa ke sumber informasi yang valid dan terpercaya. Selain itu, guru juga dapat mengajarkan keterampilan literasi digital yang penting, seperti cara mencari informasi yang akurat, mengevaluasi kredibilitas sumber, dan menggunakan informasi secara etis. Dengan demikian, teknologi tidak hanya menjadi alat bantu pembelajaran, tetapi juga sarana untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan literasi informasi pada siswa.