Peran Guru Profesional dalam Menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045: Implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar
"Memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal sesuai dengan minat dan bakat masing-masing"
Oleh: Ahmad Rusdiana
Indonesia Emas 2045 merupakan cita-cita tinggi bangsa Indonesia akan Indonesia yang maju, unggul, dan mampu bersaing serta cukup gagah dalam mengatasi sia telah memasuki usia 100 tahun kemerdekaan dengan harapan terbesarnya adalah Indonesia akan dibanjiri generasi usia produktif di antara mayoritas penduduk usia produktif (Abi, 2017). Pada tahun 2045 bangsa Indonesia diharapkan untuk menjadi bangsa yang unggul sehingga akan dibanjiri oleh generasi produktif yang berkarakter.
Calon Generasi Indonesia Emas 2045 haruslah memiliki karakter yang positif, memiliki pemikiran yang terbuka, komitmen etis, kemampuan khusus, serta kecer-dasan IESQ (Manullang, 2013). Dalam pengembangan ini, karakter yang harus disiapkan untuk generasi emas adalah memupuk dan menyusun sumber daya yang ada serta siap bersaing di era globalisasi untuk memajukan bangsa dan negara (Yusuf, 2017). Adanya karakter dengan pemikiran yang positif, terbuka, etis, bangsa Indoinesia akan siap untuk menghadapi persaingan di era globalisasi pada tahun 2045 yang akan datang.
Dalam menyiapkan peserta didik untuk menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia 2045, guru profesional memiliki peran yang sangat penting. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga harus membimbing siswa dalam mengembangkan karakter yang positif, memiliki pemikiran terbuka, komitmen etis, kemampuan khusus, dan kecerdasan IESQ. Di samping itu, guru juga harus mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar yang bertujuan untuk memberikan kebebasan pada siswa dalam memilih dan mengembangkan potensi mereka.
Pertama-tama, karakter yang positif menjadi landasan utama dalam pembentukan Generasi Emas Indonesia 2045. Guru perlu menjadi contoh yang baik bagi siswa dalam hal sikap, perilaku, dan interaksi dengan orang lain. Mereka harus mendorong siswa untuk memiliki sikap optimis, percaya diri, dan gigih dalam menghadapi tantangan. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, guru dapat memberikan kebebasan pada siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sehingga dapat membantu mereka menemukan potensi terbaik mereka.
Kedua, pemikiran yang terbuka adalah kunci dalam menghadapi perubahan dan tantangan di era Society 5.0. Guru harus mengajarkan siswa untuk selalu bersikap inklusif, menerima perbedaan, dan membuka diri terhadap ide-ide baru. Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung diskusi terbuka, pemecahan masalah, dan kreativitas sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inovatif.
Ketiga, komitmen etis menjadi landasan moral yang penting bagi Generasi Emas Indonesia 2045. Guru perlu mengajarkan siswa tentang nilai-nilai moral, integritas, dan tanggung jawab sosial. Mereka harus menjadi teladan dalam perilaku etis dan mengajak siswa untuk melakukan hal yang benar dalam segala situasi. Dalam Kurikulum Merdeka, guru dapat memasukkan materi tentang etika dan moral dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memahami pentingnya bertindak secara etis dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat, kemampuan khusus menjadi aspek penting dalam persiapan Generasi Emas Indonesia 2045. Guru perlu mengidentifikasi potensi dan bakat masing-masing siswa serta memberikan dukungan dan bimbingan yang sesuai. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, guru dapat memberikan fleksibilitas pada siswa untuk memilih mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat mereka sehingga dapat mengembangkan kemampuan khususnya.