Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Masa Depan melalui Literasi Dasar: Pesan untuk Semua Insnan Pendidikan dalam Imlementasi Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045

13 Mei 2024   10:57 Diperbarui: 13 Mei 2024   11:12 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Disdukcapil Pontianak Tresedia di: https://disdukcapil.pontianak.go.id/literasi

Membangun Masa Depan Melalui Literasi Dasar: Pesan Untuk Semua Insnan Pendidikan Dalam Imlementasi Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045 (Bagian II)

Oleh: Ahmad Rusdiana

Kemampuan berliterasi  Keterampilan Literasi Dasar (Foundational Literacies), menjadi sorotan utama World Economic Forum (2015), mengapa tidak? Keterampilan Literasi Dasar merupakan salah satu kebutuhan paling penting di Abad ke21. Bahkan dalam laporan World Economic Forum (2015) dikatakan bahwa tiga kemampuan utama yang dibutuhkan di antaranya literasi dasar (foundational literacies), kompetensi (competencies) berkaitan pemecahan masalah, dan kualitas karakter (character qualities). Foundation literacies dipercaya sebagai kemampuan inti seorang siswa di kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini berfungsi sebagai dasar untuk membangun kompetensi yang lebih maju. Kategori ini tidak hanya mencakup literasi membaca dan numerik, namun juga keaksaraan ilmiah, literasi TIK, literasi finansial serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Bahkan kemampuan ini berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif (UNESCO, 2003).

Foundationan literacies atau literasi dasar adalah keterampilan yang terkait dengan kemampuan anak menerapkan keterampilan inti dalam tugas sehari-hari. Literasi dasar meliputi: 1) literasi, numerasi, 2) literasi ilmiah, 3) literasi TIK, 4) literasi keuangan, 5) literasi budaya, dan 6) literasi kewarganegaraan. Sebagian besar pendidikan formal berfokus secara eksklusif pada pemberian keterampilan ini karena dianggap penting untuk memenuhi persyaratan tenaga kerja dasar. Namun, untuk bertahan hidup dan berkembang di abad ke-21, semua itu tidaklah cukup. Kerangka kerja ini menunjukkan bahwa kompetensi dan kualitas karakter seseorang juga merupakan faktor penentu yang signifikan terhadap kesuksesan pribadi dan profesional (Jose, 2021).

Dalam konteks guru profesional dan implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, pemahaman mendalam tentang Keterampilan Literasi Dasar (Foundational Literacies) menjadi krusial. Secara khusus, terdapat enam keterampilan literasi dasar yang perlu ditekankan dalam pelatihan guru dan integrasi ke dalam praktik pengajaran mereka.

Pertama: Literasi dan Numerasi: Guru perlu memahami bahwa literasi dan numerasi bukan hanya tentang membaca dan berhitung, tetapi juga tentang kemampuan memahami, menganalisis, dan menginterpretasi informasi. Dalam Kurikulum Merdeka, pendekatan yang inklusif terhadap literasi dan numerasi harus diperkenalkan, yang menggabungkan berbagai konteks pembelajaran dan memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam.

Kedua; Literasi Ilmiah: Dalam era di mana sains dan teknologi menjadi lebih dominan, guru harus mampu membimbing siswa dalam pengembangan pemahaman yang kuat tentang metodologi ilmiah, pengamatan, eksperimen, dan evaluasi. Literasi ilmiah memungkinkan siswa untuk menjadi pemikir kritis dan penemu solusi yang kreatif terhadap masalah-masalah kompleks.

Ketiga; Literasi TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi): Dalam Kurikulum Merdeka, guru harus memiliki keahlian dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran mereka. Mereka harus mampu mengajarkan siswa bagaimana menggunakan alat-alat digital dengan bijak, kritis, dan produktif, sambil tetap memperhatikan aspek keamanan dan etika.

Keempat; Literasi Keuangan: Guru perlu menyadari pentingnya literasi keuangan dalam membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola uang mereka sendiri, memahami konsep-konsep dasar keuangan, dan membuat keputusan yang bijaksana dalam kehidupan mereka. Ini termasuk pemahaman tentang tabungan, investasi, hutang, dan perencanaan keuangan.

Kelima; Literasi Budaya: Dalam masyarakat yang semakin terhubung secara global, literasi budaya menjadi keterampilan penting bagi siswa untuk memahami dan menghargai keragaman budaya. Guru harus mendorong pengalaman belajar yang melibatkan berbagai budaya, bahasa, dan perspektif, serta mengajarkan siswa untuk menjadi pembawa perdamaian dan penghubung antarbudaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun