Sistem kekebalan tubuh lansia cenderung melemah seiring bertambahnya usia, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi dan komplikasi kesehatan akibat makanan mentah.
- Risiko Infeksi Serius:
Infeksi bakteri seperti Salmonella atau parasit dari ikan mentah dapat menyebabkan komplikasi yang lebih parah pada lansia, seperti dehidrasi berat atau sepsis. - Masalah Pencernaan:
Lansia juga lebih rentan terhadap gangguan pencernaan karena penurunan fungsi organ pencernaan, sehingga konsumsi makanan mentah dapat memicu gejala seperti nyeri perut atau kembung. - Risiko Kesehatan Kronis:
Jika lansia sudah memiliki kondisi kesehatan seperti hipertensi atau penyakit jantung, kandungan natrium yang tinggi dalam sushi (dari kecap asin) dapat memperburuk kondisi tersebut.
Solusi:
Lansia disarankan untuk memilih sushi matang dan menghindari kecap asin berlebih. Memperhatikan kebersihan tempat penyajian juga sangat penting.
Kelompok rentan ini memerlukan perhatian ekstra dalam memilih makanan, terutama yang berisiko tinggi seperti sushi dengan bahan mentah. Pilihan sushi yang dimasak atau vegetarian dapat menjadi alternatif yang lebih aman, sambil tetap memberikan pengalaman kuliner yang nikmat dan bergizi.
Kesimpulan
Sushi memang merupakan makanan yang lezat dan kaya akan variasi rasa, namun konsumsinya perlu dilakukan dengan bijak untuk menghindari risiko kesehatan. Paparan merkuri, infeksi dari ikan mentah, hingga tingginya kandungan natrium dan lemak dalam beberapa jenis sushi dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak dikontrol. Oleh karena itu, penting untuk membatasi frekuensi konsumsi, memilih jenis ikan yang rendah merkuri, dan memastikan kebersihan makanan serta tempat penyajiannya.
Bagi kelompok berisiko tinggi seperti ibu hamil, anak-anak, dan lansia, konsumsi sushi mentah sebaiknya dipertimbangkan dengan cermat, dan disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Dengan langkah-langkah ini, sushi dapat tetap dinikmati sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H