Asupan natrium yang tinggi dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, yang meningkatkan volume darah. Hal ini memberi tekanan lebih pada pembuluh darah dan jantung, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.
2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Kelebihan natrium dapat merusak dinding pembuluh darah dari waktu ke waktu, menyebabkan peradangan dan pengerasan arteri (aterosklerosis). Kombinasi hipertensi dan kerusakan pembuluh darah meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Meningkatkan Risiko Kanker
Penelitian menunjukkan bahwa asupan garam berlebih, terutama dari makanan yang sangat asin seperti kecap asin, dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker lambung. Garam berlebih diyakini dapat merusak lapisan lambung, memicu peradangan kronis, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri penyebab kanker seperti Helicobacter pylori.
4. Gangguan Fungsi Ginjal
Asupan natrium yang berlebihan juga membebani ginjal, karena organ ini bertugas untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Jika ginjal terus-menerus bekerja keras untuk mengeluarkan natrium yang berlebih, hal ini dapat meningkatkan risiko gagal ginjal atau batu ginjal.
5. Risiko Dehidrasi dan Ketidakseimbangan Elektrolit
Kecap asin dapat menyebabkan dehidrasi karena kandungan natrium yang tinggi menarik air keluar dari sel-sel tubuh. Hal ini dapat menyebabkan rasa haus berlebih dan, dalam kasus ekstrem, ketidakseimbangan elektrolit yang mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengurangi dampak negatif ini, Anda dapat mencoba langkah-langkah berikut:
- Menggunakan kecap asin rendah natrium atau mengurangi jumlah kecap asin yang dikonsumsi.
- Mengganti kecap asin dengan perasan jeruk lemon atau jeruk nipis sebagai alternatif perasa.
- Meminimalkan konsumsi sushi dengan tambahan saus asin atau makanan pendamping lain yang tinggi garam.
Pendekatan ini dapat membantu menjaga keseimbangan natrium dalam tubuh tanpa harus mengorbankan kenikmatan saat menyantap sushi.