Di halaman pesantren yang sunyi, Â
Terlihat langkah-langkah para pejuang hati, Â
Kiai memimpin dengan sorot mata penuh arti, Â
Santri berbaris, menyerahkan diri pada takdir yang pasti.
Pedang tak diayunkan, namun hati yang kuat, Â
Melawan penjajah dengan iman yang lekat, Â
Dalam pakaian sederhana, baju kebesaran nurani, Â
Bambu runcing tak gentar di tangan sang santri.
Tak ada gemuruh meriam, hanya dzikir di udara, Â
Tiap lafaz doa adalah peluru yang memusnahkan rasa nista, Â
Kiai memeluk satu per satu, memberi restu, Â
Seolah mengatakan, "Kalianlah cahaya bangsa yang bersatu."
Mereka tak takut mati, sebab hidup di akhirat kekal, Â
Di sini, tanah yang subur adalah panggilan amal, Â
Di desa yang terjaga oleh sejarah dan luka, Â
Mereka berdiri, menghadap surga tanpa ragu di dada.
Selamat Hari Santri Nasional dan Resolusi Jihad
22 Oktober 1945/2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI