Bab 11: Rintangan di Depan
Keesokan harinya, Alya terbangun dengan perasaan bahagia yang tak terlukiskan. Momen di pantai kemarin memberikan dorongan kepercayaan diri yang besar. Ia merasa siap menghadapi tantangan yang akan datang, baik dalam hubungan dengan Arga maupun di kehidupan sehari-hari.
Setelah sarapan, Alya memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kampus untuk mempersiapkan presentasi mereka. Sambil mempersiapkan bahan-bahan, pikirannya melayang kembali ke perjalanan mereka kemarin. Alya tersenyum saat mengingat tawa dan obrolan mereka di tepi pantai.
Saat ia sedang asyik membaca buku, tiba-tiba pesan masuk dari Arga. "Hai, Alya! Apakah kita bisa bertemu sebentar? Aku ada yang ingin dibicarakan."
Alya merasakan sedikit kegugupan. "Tentu, ada yang ingin kau bicarakan tentang presentasi?" balasnya.
"Bukan hanya itu. Aku ingin membahas sesuatu yang lebih penting," tulis Arga.
Setelah setengah jam, mereka bertemu di kafe yang sama. Alya melihat Arga sudah menunggu dengan ekspresi serius. "Ada apa, Ga?" tanyanya, merasa cemas.
"Maaf jika ini membuatmu khawatir. Aku baru saja menerima pesan dari Mira," Arga berkata dengan nada rendah.
Alya tertegun. "Pesan? Kenapa? Apakah dia ingin kembali ke hidupmu?"
"Dia hanya ingin bertanya tentang kabar dan meminta maaf atas segala yang terjadi. Dia juga menginginkan penjelasan tentang hubungan kita," jelas Arga.
Alya merasa ada yang mengganjal di dalam hatinya. "Apa yang akan kau katakan padanya?"