Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dampak Berbeda: Aktivis Organisasi & Fokus Kuliah, Mana yang Lebih Menguntungkan di Dunia Kerja?

14 Juni 2024   12:37 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:22 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa perkuliahan bagaikan kanvas kosong yang siap diwarnai dengan berbagai pengalaman. Banyak mahasiswa memilih untuk mewarnai kanvas mereka dengan mengikuti organisasi, baik internal maupun eksternal. Di sisi lain, ada juga yang memilih fokus pada studi akademis dan tidak tertarik mengikuti organisasi.

 Dalam konteks perkuliahan, organisasi internal adalah organisasi yang berada di dalam lingkungan kampus dan biasanya didirikan oleh mahasiswa untuk mengakomodasi berbagai minat, bakat, dan aspirasi mereka. Contoh dari organisasi internal ini adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Himpunan Program Studi Mahasiswa(HMPS), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti paduan suara, teater, atau klub olahraga. Organisasi-organisasi ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, bekerja dalam tim, serta membangun jaringan sosial yang luas.

Selain organisasi internal, terdapat juga organisasi eksternal yang beroperasi di luar kampus tetapi melibatkan mahasiswa sebagai anggotanya. Contoh dari organisasi eksternal ini adalah organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), IPPNU/IPNU dan organisasi kepemudaan yang berfokus pada isu-isu tertentu seperti lingkungan, pendidikan, atau hak asasi manusia. Melalui keterlibatan di organisasi eksternal, mahasiswa dapat memperluas wawasan mereka tentang dunia luar kampus dan mendapatkan pengalaman yang relevan dengan bidang yang mereka minati.

Bagi mahasiswa yang aktif dalam organisasi, pengalaman ini sering kali memberikan nilai tambah yang signifikan. Mereka dapat belajar manajemen waktu, keterampilan komunikasi, dan kemampuan menyelesaikan masalah yang kompleks. Selain itu, keterlibatan dalam organisasi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan pengalaman praktis yang berguna saat memasuki dunia kerja. Mahasiswa yang aktif berorganisasi biasanya memiliki kesempatan lebih besar untuk membangun jejaring profesional dan memperluas peluang karier mereka di masa depan.

Namun, ada juga mahasiswa yang memilih untuk tidak mengikuti organisasi dan lebih fokus pada studi akademis mereka. Keputusan ini bisa didasarkan pada berbagai alasan, seperti keinginan untuk mencapai prestasi akademis yang tinggi, keterbatasan waktu, atau prioritas pribadi lainnya. Mahasiswa yang fokus pada studi akademis mungkin merasa bahwa waktu dan energi mereka lebih baik diinvestasikan dalam belajar dan melakukan penelitian. Dengan demikian, mereka berharap dapat meraih prestasi akademis yang unggul dan membangun fondasi yang kuat untuk karier profesional mereka di masa mendatang.

Fokus pada studi akademis tidak berarti bahwa mahasiswa tersebut kurang aktif atau kurang berprestasi. Sebaliknya, mereka sering kali memiliki dedikasi yang tinggi terhadap bidang studi mereka dan berusaha untuk menguasai materi pelajaran secara mendalam. Mahasiswa yang memilih jalur ini mungkin juga terlibat dalam kegiatan akademis lainnya seperti seminar, konferensi, atau publikasi ilmiah, yang juga memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan pribadi dan profesional mereka.

Secara keseluruhan, pilihan antara mengikuti organisasi dan fokus pada studi akademis adalah keputusan pribadi yang harus disesuaikan dengan minat, tujuan, dan prioritas masing-masing mahasiswa. Kedua jalur ini memiliki kelebihan dan tantangannya sendiri, dan yang terpenting adalah bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan masa perkuliahan mereka untuk berkembang dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Masa perkuliahan, dengan segala peluang dan tantangannya, memang merupakan kanvas kosong yang siap diwarnai dengan berbagai pengalaman berharga.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, manakah pilihan yang lebih menguntungkan di dunia kerja? Apakah pengalaman berorganisasi benar-benar memberikan dampak signifikan, ataukah fokus akademis yang lebih unggul?

Dalam konteks dunia kerja, baik pengalaman berorganisasi maupun prestasi akademis memiliki nilai dan manfaat tersendiri. Pengalaman berorganisasi sering kali dianggap penting oleh banyak perusahaan. Melalui keterlibatan dalam organisasi, mahasiswa dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki keterampilan sosial yang baik, kemampuan bekerja dalam tim, dan kepemimpinan. Selain itu, pengalaman berorganisasi juga sering kali mencerminkan kemampuan manajemen waktu, pemecahan masalah, dan kemampuan berkomunikasi, yang sangat dihargai di lingkungan kerja profesional. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi biasanya memiliki jejaring yang luas, yang dapat membantu mereka mendapatkan referensi dan peluang kerja.

Pengalaman berorganisasi memberikan kesempatan untuk mengembangkan soft skills yang tidak selalu diperoleh melalui studi akademis. Misalnya, keterampilan dalam negosiasi, pengambilan keputusan dalam situasi tekanan tinggi, dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai tipe kepribadian dan budaya dalam tim. Hal-hal ini sangat berharga dalam dunia kerja di mana interaksi antar individu dan kerjasama tim menjadi kunci keberhasilan banyak proyek dan inisiatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun