Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

PSN di Desa Plosojenar: Upaya Jitu Menuju Desa Bebas Demam Berdarah

14 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 14 Juni 2024   08:17 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/scribd 

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang diadakan di Desa Plosojenar, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur merupakan sebuah inisiatif yang sangat diperlukan dalam menghadapi ancaman demam berdarah. PSN ini bisa diibaratkan sebagai angin segar di tengah-tengah kekhawatiran akan penyebaran penyakit tersebut. Upaya ini tidak hanya mencakup kegiatan pembersihan sarang nyamuk, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Pada dasarnya, PSN merupakan serangkaian kegiatan yang terencana dan terkoordinasi dengan baik, dimulai dari identifikasi dan pemetaan sarang-sarang nyamuk potensial di wilayah Desa Plosojenar. Setelah itu, dilakukan penghapusan sarang nyamuk secara sistematis dengan memanfaatkan berbagai metode yang efektif dan aman. Langkah-langkah pembersihan ini mencakup pengeringan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, penggunaan larvasida atau obat pembasmi jentik-jentik nyamuk, serta upaya-upaya lain yang bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk secara signifikan.

Selain kegiatan teknis pembersihan, PSN juga melibatkan pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sehari-hari. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya demam berdarah dan peran penting setiap individu dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk. Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Plosojenar dapat mengadopsi perilaku hidup bersih dan sehat secara berkelanjutan.

Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan dari program PSN ini. Dengan adanya dukungan dan keterlibatan dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemerintah setempat, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, PSN dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa PSN bukan hanya sekedar kegiatan teknis tetapi juga merupakan sebuah gerakan kolektif yang melibatkan seluruh komunitas dalam upaya menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk.

Dengan demikian, PSN di Desa Plosojenar, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur tidak hanya menjadi contoh keberhasilan dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Kesuksesan PSN ini juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Lebih dari Sekedar Kebersihan 

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bukan sekadar tindakan membersihkan tempat penampungan air. Ini adalah sebuah gerakan yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan. PSN mengajak setiap individu untuk secara proaktif terlibat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, khususnya demam berdarah.

Gerakan PSN meliputi beberapa langkah konkret yang diharapkan dapat dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat. Langkah-langkah tersebut dikenal dengan istilah 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Berikut adalah penjelasan rinci dari setiap langkah tersebut:

1. Menguras

Kegiatan ini melibatkan pembersihan secara rutin tempat-tempat yang dapat menampung air, seperti bak mandi, tempayan, ember, dan penampungan air lainnya. Menguras dilakukan minimal seminggu sekali untuk memastikan bahwa tidak ada jentik-jentik nyamuk yang berkembang biak di tempat-tempat tersebut. Proses menguras ini tidak hanya sekadar membuang airnya, tetapi juga menyikat dinding tempat penampungan air untuk menghilangkan telur nyamuk yang mungkin menempel.

2. Menutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun