Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Nostalgia Permainan Tradisional: antara Hiburan dan Manfaat yang Terlupakan

13 Juni 2024   22:41 Diperbarui: 13 Juni 2024   22:41 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/tunkemeokto 

Di zaman digital ini, dimana anak-anak sering kali terpaku pada gadget dan permainan online, kegiatan-kegiatan tradisional semakin terpinggirkan. Baru-baru ini kita masih menikmati bermain lompat tali, petak umpet, atau gobak sodor bersama teman-teman. Namun, saat ini, pemandangan anak-anak yang sibuk dengan layar gadget sudah menjadi hal yang lazim terjadi. Perubahan ini menandai pergeseran perilaku bermain anak-anak dari aktivitas luar ruangan yang fisik menjadi lebih banyak dihabiskan di dunia maya. Aktivitas seperti bermain lompat tali, petak umpet, atau gobak sodor---yang dulu sering mengisi waktu luang mereka---kini terlihat semakin jarang dilakukan. Anak-anak cenderung lebih memilih untuk bermain game online atau menggunakan gadget untuk hiburan mereka.

Fenomena ini mengundang keprihatinan atas berkurangnya eksposur anak-anak terhadap permainan tradisional yang memiliki nilai sosial dan fisik yang penting. Bermain lompat tali, misalnya, tidak hanya membantu dalam pengembangan keterampilan motorik kasar mereka, tetapi juga membangun interaksi sosial dan kerjasama tim. Sementara itu, petak umpet dan gobak sodor mengajarkan mereka tentang strategi, kreativitas, dan pentingnya berkomunikasi dalam berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Dalam upaya untuk mempromosikan keberlanjutan permainan tradisional ini, penting untuk memahami nilai-nilai yang mereka bawa dan berupaya untuk tetap memasukkan mereka ke dalam kehidupan anak-anak di era digital ini. Meskipun tantangan dalam mempertahankan minat anak-anak terhadap permainan tradisional mungkin besar, mengenalkan mereka kembali kepada pengalaman riil dan nilai-nilai positif dari permainan ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dalam generasi mendatang.

Pergeseran ini tentunya memicu keprihatinan. Permainan tradisional tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga memberikan banyak manfaat penting bagi perkembangan anak, mencakup aspek fisik, motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional. Pertama, dari segi fisik, permainan tradisional seperti lompat tali atau gobak sodor melibatkan aktivitas fisik yang intens, yang membantu dalam mengembangkan kekuatan otot dan keterampilan koordinasi. Anak-anak yang sering bergerak dan beraktivitas fisik cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik dan risiko lebih rendah terhadap obesitas.

Kedua, dalam hal motorik, permainan seperti petak umpet atau congklak memerlukan keterampilan motorik halus dan kasar. Melalui permainan ini, anak-anak belajar untuk mengendalikan gerakan tubuh mereka dengan lebih baik, mengembangkan koordinasi tangan dan mata, serta meningkatkan ketangkasan dan keseimbangan. Ketiga, dari perspektif kognitif, permainan tradisional sering kali mengandung elemen strategi, pemecahan masalah, dan kreativitas. Misalnya, dalam permainan petak umpet, anak-anak harus berpikir cepat untuk menemukan tempat persembunyian yang baik atau menemukan teman yang bersembunyi. Permainan ini merangsang kemampuan berpikir kritis dan logis anak-anak.

Keempat, dari aspek bahasa, interaksi yang terjadi selama permainan tradisional memungkinkan anak-anak untuk memperluas kosakata mereka dan meningkatkan keterampilan komunikasi. Mereka belajar untuk mengikuti aturan, berdiskusi, dan bernegosiasi dengan teman-teman mereka, yang semuanya penting untuk perkembangan bahasa mereka. Kelima, dan tak kalah pentingnya, adalah perkembangan sosial emosional. Permainan tradisional biasanya dimainkan dalam kelompok, sehingga anak-anak belajar tentang kerjasama, empati, dan bagaimana berinteraksi secara positif dengan orang lain. Mereka belajar menang dan kalah dengan sportif, mengelola emosi, dan membangun hubungan yang lebih erat dengan teman sebaya.

Dengan semua manfaat ini, jelas bahwa permainan tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak secara menyeluruh. Mengabaikan permainan ini demi aktivitas yang lebih individualistik dan pasif, seperti bermain gadget, dapat mengurangi kesempatan anak-anak untuk berkembang secara optimal di berbagai aspek kehidupan mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus mendorong dan mendukung anak-anak agar tetap terlibat dalam permainan tradisional, meskipun kita berada di era digital.

Manfaat Tersembunyi di Balik Permainan Tradisional 

Bermain petak umpet, contohnya, melatih keterampilan motorik kasar dan halus anak melalui kegiatan berlari, bersembunyi, dan mencari teman. Dalam permainan ini, anak-anak mengembangkan kemampuan motorik kasar saat mereka berlari mencari tempat persembunyian atau berusaha menemukan teman yang bersembunyi. Sementara itu, keterampilan motorik halus diperkuat saat mereka harus bergerak dengan hati-hati dan tepat agar tidak ketahuan. Selain itu, permainan lompat tali berperan penting dalam meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh. Saat melompat tali, anak-anak harus mengatur ritme lompatan dan gerakan tangan secara bersamaan, yang membantu mereka dalam mengembangkan koordinasi antara anggota tubuh. Aktivitas ini juga mengharuskan mereka untuk menjaga keseimbangan, yang sangat bermanfaat untuk keterampilan motorik mereka secara keseluruhan.

Tidak hanya itu, permainan tradisional seperti ini juga berkontribusi dalam pengembangan kemampuan kognitif anak. Melalui permainan petak umpet, anak-anak belajar merencanakan strategi, misalnya dengan memilih tempat persembunyian yang strategis atau menentukan cara terbaik untuk menemukan teman. Mereka juga diajak untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah yang muncul selama permainan. Pengambilan keputusan menjadi bagian penting ketika mereka harus menentukan langkah apa yang harus diambil untuk menang dalam permainan. Dengan demikian, jelas bahwa permainan tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan berbagai aspek keterampilan anak, baik fisik, motorik, kognitif, maupun sosial. Melibatkan anak dalam aktivitas seperti ini tidak hanya memberikan mereka kesenangan, tetapi juga mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh.

Lebih dari itu, permainan tradisional berfungsi sebagai sarana penting bagi anak-anak untuk bersosialisasi dan membangun interaksi sosial. Melalui permainan ini, mereka belajar cara berkomunikasi dengan jelas dan efektif, yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam permainan petak umpet atau gobak sodor, anak-anak harus berdiskusi dan bersepakat tentang aturan permainan, serta berbagi strategi dengan teman-teman mereka. Selain itu, permainan tradisional mendorong kerja sama dan kolaborasi. Anak-anak sering kali perlu bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama, seperti dalam permainan gobak sodor, di mana mereka harus berusaha bersama-sama untuk melewati penjaga atau menjaga area mereka. Pengalaman ini mengajarkan mereka tentang pentingnya kerjasama dan saling membantu, yang bermanfaat dalam membangun kemampuan sosial mereka.

Permainan tradisional juga membantu anak-anak belajar menyelesaikan konflik dengan teman sebaya. Selama bermain, mungkin saja terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat, dan anak-anak harus mencari cara untuk menyelesaikannya agar permainan dapat terus berjalan. Situasi ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah dan negosiasi, yang sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka. Secara keseluruhan, keterlibatan dalam permainan tradisional memberikan dampak positif pada perkembangan sosial emosional anak-anak. Mereka belajar mengenali dan mengelola emosi mereka sendiri, serta memahami dan merespons emosi orang lain. Pengalaman ini membantu mereka membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis dengan teman-teman mereka, yang akan bermanfaat dalam kehidupan mereka di masa depan. Dengan demikian, permainan tradisional tidak hanya memberikan kesenangan, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan karakter dan keterampilan sosial anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun