Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka: Menuju Kurikulum Nasional yang Berpihak pada Murid

20 Maret 2024   09:19 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:22 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kritik dan Saran 

Freepik.com/nakita.grid.id
Freepik.com/nakita.grid.id

Meskipun demikian, terdapat beberapa aspek yang masih perlu dikaji dan diperbaiki dalam Kurikulum Merdeka, seperti yang tertera berikut:

  • Evaluasi dan Asesmen: Perlu adanya sistem evaluasi dan asesmen yang lebih komprehensif guna mengukur capaian pembelajaran murid secara lebih holistik. Evaluasi yang komprehensif akan memungkinkan pendidik untuk memahami dengan lebih baik kemajuan dan kebutuhan peserta didik, serta memastikan efektivitas dari proses pembelajaran yang dilakukan.
  • Ketersediaan Guru yang Kompeten: Diperlukan upaya yang lebih intensif untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan baik dan efektif. Ini dapat dilakukan melalui pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan, serta penyediaan sumber daya yang memadai bagi pengembangan profesionalisme guru. Guru yang kompeten akan dapat mengimplementasikan kurikulum dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik.
  • Kesenjangan Infrastruktur: Perlu adanya upaya untuk mengatasi kesenjangan dalam infrastruktur pendidikan, sehingga semua murid dapat merasakan manfaat dari Kurikulum Merdeka secara merata. Ini termasuk penyediaan akses yang memadai terhadap fasilitas pembelajaran, teknologi informasi, dan sumber daya pendukung lainnya. Dengan pemerataan infrastruktur pendidikan, diharapkan semua peserta didik dapat mengakses pembelajaran yang berkualitas dan relevan sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka.

Dengan penyempurnaan dan sinergi dari semua pihak terkait, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, akan tercipta generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan baik. Diperlukan komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan visi ini demi kemajuan pendidikan bangsa.

Kesimpulan

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, dapat disimpulkan bahwa ini adalah sebuah terobosan yang menjanjikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan pendekatan yang memberikan keleluasaan kepada pendidik dan satuan pendidikan, serta menekankan pada pengembangan karakter Pancasila pada peserta didik, Kurikulum Merdeka memiliki potensi besar untuk menjadi fondasi bagi pendidikan yang lebih inklusif, relevan, dan berkualitas.

Meskipun demikian, perlu diakui bahwa masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti perbaikan dalam evaluasi dan asesmen, peningkatan kompetensi guru, serta pemerataan infrastruktur pendidikan. Dengan adanya upaya penyempurnaan dan sinergi dari semua pihak terkait, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berkualitas sebagai fondasi pembangunan bangsa, diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan terkait. Dengan demikian, Indonesia akan dapat melahirkan generasi penerus yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun