pendidikan,
Bibit kecerdasan, cahaya harapan bangsa.
Namun, kini terjerat dalam bingkai pertanyaan,
Antara memenuhi perut atau membangun sarana?
Dengarkanlah jerit luhur ruang kelas yang terabaikan,
Atap bocor, dinding terkulai dalam nestapa.
Kursi-kursi reyot, papan tulis penuh dengan luka,
Dapatkah benih ilmu tumbuh subur di sana?
Namun, pandanglah wajah-wajah lapar mereka,
Mata yang sayu, perut yang kelaparan tak terduga.
Bagaimana bisa jiwa meraih pengetahuan,
Jika tubuh terhimpit oleh kelaparan dan kekurangan?
Oh, Dana Pertiwi, diantara dilema yang runyam,
Antara memberi makan atau memberi ilmu.
Adakah jalan keluar yang indah dan berkilau,
Menciptakan keberkahan untuk jasmani dan rohani, tanpa ragu?
Mari bersama, pemimpin bangsa dan insan yang bijaksana,
Cari jawaban, satukan benang persaudaraan.
Alokasi yang bijak, distribusi yang jelas,
Agar pendidikan tidak terus-menerus terabaikan.
Dana Pertiwi, harapan tidak akan menghilang,
Jasmani dan rohani, berpadu dalam kelebihan.
Anak-anak ceria, sekolah yang membanggakan,
Indonesia gemilang, masa depan yang cerah tak tertandingi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H