Di tahun dua puluh empat, gemuruh demokrasi bergema,
Rakyat bersatu, menatap pemimpin baru dengan haru,
Namun, duka menyelinap, desas-desus kecurangan terdengar,
Mengganggu ketenangan, mencipta kekacauan yang menggentarkan.
Angket dilancarkan, pedang yang tajam menembus,
Rahasia tersembunyi, di balik peti suara yang kelam,
Para pemimpin bersatu, demi keadilan dan rakyat,
Mengungkap sandiwara, demi pemilihan yang bersih.
Bukti dan fakta diungkap, saksi memberi kesaksian,
Misteri terkuak, mengusir gelap yang mengintai,
Apakah kecurangan nyata? Atau hanya fitnah belaka?,
Angket berjuang mencari kebenaran, demi tegaknya demokrasi yang suci.
Rakyat menantikan dengan penuh harap, hasil penyelidikan yang tuntas,
Akankah kebenaran terbongkar, atau terkubur dalam keraguan?,
Angket, tonggak berani,
Untuk pemilihan yang adil dan sejahtera.
Namun, di balik angket, ada bisikan tak terduga,
Tentang politik jahat, dan agenda tersembunyi yang mengancam,
Apakah angket hanya senjata politik? Atau benar-benar mengabdi pada kebenaran?.
Hanya waktu yang bisa memberi jawaban,
Angket, babak baru dalam panggung demokrasi,
Mencari terang, menuju masa depan yang cerah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI