Kemiskinan adalah sebuah masalah yang menyerupai benalu yang merusak Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2022, sebanyak 9,54% atau sekitar 26,5 juta penduduk Indonesia masih hidup dalam keadaan miskin.Â
Angka ini membangkitkan kekhawatiran dalam masyarakat, menunjukkan bahwa masih ada banyak saudara sebangsa yang terpinggirkan dalam proses kehidupan.Â
Kondisi ini mencerminkan ketidaksetaraan yang signifikan dalam distribusi kekayaan dan sumber daya di Indonesia. Kemiskinan bukan hanya sekadar masalah ekonomi, tetapi juga menyangkut akses terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan layak, dan keamanan pangan.Â
Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan sering kali menghadapi tantangan yang kompleks, seperti kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai, pendidikan yang berkualitas, dan peluang pekerjaan yang layak. Mereka juga rentan terhadap berbagai risiko seperti malnutrisi, penyakit menular, dan kekerasan sosial.
Dampak kemiskinan tidak hanya dirasakan oleh individu yang terkena langsung, tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan. Kemiskinan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara karena mengurangi produktivitas tenaga kerja dan daya beli masyarakat. Selain itu, kemiskinan juga dapat menyebabkan ketegangan sosial, ketidakstabilan politik, dan konflik dalam masyarakat.Â
Untuk mengatasi masalah kemiskinan, diperlukan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat luas.Â
Upaya tersebut dapat meliputi kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, program perlindungan sosial yang memadai, peningkatan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat rentan.Â
Pentingnya penanganan kemiskinan bukan hanya sebagai kewajiban moral, tetapi juga sebagai investasi dalam pembangunan yang berkelanjutan dan stabil. Dengan mengurangi tingkat kemiskinan, Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, makmur, dan stabil secara sosial serta ekonomi. Â
Mengatasi kemiskinan bukan perkara mudah, namun bukan berarti mustahil. Salah satu kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan.Â
Mengapa Pendidikan?Â