PMII telah mengumumkan sebuah panggilan mendesak untuk mendukung demokrasi nasional. Organisasi tersebut sedang menggerakkan semua anggotanya untuk mempertahankan prinsip-prinsip dasar pergerakan serta komitmen terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
PB PMII telah menggalang program-program tindakan berkualitas, yang mencakup kegiatan penelitian, diskusi, advokasi di kalangan masyarakat, dan tindakan konkret, termasuk partisipasi dalam demonstrasi bersama rakyat untuk menentang penindasan dan menjaga keutuhan negara.
"Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menyerukan kepada seluruh kader dan anggota pergerakan mahasiswa Islam Indonesia untuk tetap setia pada nilai dasar pergerakan serta komitmen perjuangan untuk memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia serta melakukan program aksi yang berkualitas dengan melakukan penelitian dan pendiskusian terkait situasi rakyat yang sedang berkembang melakukan advokasi di tengah rakyat dan aksi-aksi yang nyata termasuk menjalankan demonstrasi unjuk rasa bersama rakyat untuk menyelamatkan negara dari cengkraman tirani," Panggilan Agil Setyo di depan sekretariat PB PMII Jakarta Pusat pada hari Senin, tanggal 5 Februari 2024.
Bersama rekannya, Agil Setyo mengajak generasi muda dan mahasiswa untuk berkomitmen mempertahankan demokrasi dengan memerangi praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
Baca juga: Simfoni Suara: Bisikan Demokrasi
"Mengajak seluruh pemuda pemudi dan mahasiswa untuk setia pada nilai dan prinsip perjuangan mahasiswa dalam menegakkan demokrasi melindungi hak asasi manusia dan memberantas nepotisme kolusi dan korupsi," tambahnya.
Dia juga menyarankan agar semua pemuda dan mahasiswa bergabung untuk menjaga demokrasi dan menolak segala bentuk ketidakadilan dalam proses pemilihan umum tahun 2024.
"Mengajak seluruh kelompok pemuda dan mahasiswa untuk mengkonsolidasikan diri dan memperkuat solidaritas antar pemuda mahasiswa untuk menyelamatkan demokrasi dan menolak segala bentuk kecurangan dan ketidakadilan dalam proses pemilu 2024," ujarnya.
Selain itu, mereka juga mengajak seluruh rakyat untuk mengkritisi kembali harga-harga bahan pokok. Menurut pandangannya, masyarakat harus memiliki keberanian untuk menyuarakan ketidakadilan ini karena banyak di antara mereka yang merasa prihatin dengan lonjakan harga bahan pokok yang semakin tinggi.
"Mengajak seluruh rakyat Indonesia sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara untuk memeriksa ulang harga harga kebutuhan kita di pasar-pasar di warung-warung, di toko-toko, apakah benar harganya baik-baik saja atau semakin Mahal," kata Agil Setyo.
"Apakah kita masih berani berbicara bahwa negara kita sedang tidak baik-baik saja dengan adanya pemusatan kekuasaan ekonomi dan politik hanya kepada segelintir orang jika masih berani, maka bergeraklah," tambahnya.
Adapun Seruan PB PMII Terkait Darurat NasionalÂ