Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bayangan Banteng: Dansa Politik yang Menyulut Gelisah

25 Januari 2024   06:21 Diperbarui: 25 Januari 2024   06:49 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/fannykristina060595 

Di negeri yang rukun, bersatu dalam kebersamaan,
Logo banteng menggegerkan, mencipta kebingungan.
Partai berkilau, namun getarannya menusuk,
Masyarakat Indonesia, gelisah di pelukan waktu.

Banteng melangkah, menggoyangkan tanah,
Bukan tarian harmoni, tapi dentuman yang terasa.
Logo yang menari di panggung politik,
Namun desirnya menusuk, seperti belati tajam.

Rakyat tercengang, di bawah bayangan banteng,
Partai meresap, mencipta kekisruhan di setiap sengketa.
Bukanlah lambang perdamaian, melainkan kekacauan,
Seakan banteng tak henti menggertakkan tanduknya.

Bertanya-tanya di antara reruntuhan harapan,
Mengapa logo itu, begitu mencekam di relung kalbu?
Partai yang bersanding dengan bayangan kelam,
Menimbulkan kerisauan, menyulut keprihatinan.

Namun di dalam gelap, ada cahaya kebenaran,
Banteng dapat berubah, jika diarahkan dengan bijaksana.
Masyarakat bersatu, merajut kembali persatuan,
Logo banteng, janganlah meresahkan, tapi bersinar sebagai lambang perdamaian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun