Dalam hening, di kota penuh sejarah,
DPR berdiri, bak taman yang baru,
Sekarang bermain, anak-anak penguasa,
Berbeda dengan dulu, aura yang berubah.
Di sana mereka, seperti anak-anak riang,
Bermain di taman kekuasaan yang baru,
Namun, bedanya terasa dalam nyanyian,
DPR kini, tak seperti dulu yang lalu.
Dulu megah, seperti bunga yang berkembang,
DPR mencerminkan kehormatan yang agung,
Namun sekarang, seperti taman yang berubah,
Permainan anak-anak, tanpa makna yang tulus.
Dalam sorot mata, tersembunyi misteri,
DPR sekarang, taman yang berubah warna,
Politik yang bermain, seperti mainan anak-anak,
Hilang kejayaan, tuk kepentingan yang jua.
Taman yang dulu penuh dengan bunga,
DPR yang dahulu, berdikari dan teguh,
Namun sekarang, bermain seperti anak-anak,
Keheningan terisi dengan tawa yang kosong.
Oh, DPR sekarang, taman yang berubah,
Dari keindahan kehormatan yang terkubur,
Anak-anak penguasa, mainkan peran masing-masing,
Tapi kehilangan esensi, keadilan yang dulu subur.
Mari kita ingat, taman yang dulu berseri,
DPR, wahana kebijaksanaan yang terpatri,
Mungkin suatu saat, kembali bersemi,
Taman anak-anak, jadi taman penuh makna kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H