Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Penerbitan Rupiah Digital di Indonesia

13 Januari 2024   15:57 Diperbarui: 13 Januari 2024   15:59 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/damianariangtobi11.blogspot.com

Pendahuluan

Penerbitan mata uang digital Rupiah, atau yang lebih dikenal sebagai Rupiah digital, merupakan salah satu rencana penting dari Bank Indonesia untuk mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan digital di Indonesia. Rencana ini diarahkan untuk memperkuat penggunaan mata uang Rupiah dalam bentuk digital sebagai sarana transaksi di lingkungan ekonomi digital nasional. Melalui langkah ini, Bank Indonesia berupaya meningkatkan kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi secara elektronik, sekaligus mendorong perkembangan ekosistem ekonomi digital di negara ini.

Penerbitan Rupiah digital bertujuan untuk menyediakan alternatif yang modern dan inovatif dalam melakukan transaksi keuangan, mengikuti tren global dalam dunia keuangan yang semakin terdigitalisasi. Dengan adanya Rupiah digital, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan keuangan, melakukan pembayaran, dan berpartisipasi aktif dalam ekosistem ekonomi digital tanpa keterbatasan tempat dan waktu.

Langkah ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk memajukan sektor ekonomi dan keuangan digital, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan inovasi di bidang finansial, serta memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat. Pada gilirannya, diharapkan penerbitan Rupiah digital dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Penerbitan rupiah digital ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain: 

  • Pesatnya perkembangan teknologi digital telah mengubah pola transaksi masyarakat, beralih dari penggunaan uang tunai ke transaksi digital. Perubahan ini dipicu oleh peningkatan penggunaan internet dan perangkat pintar (smartphone), serta kemudahan dan efisiensi yang diberikan oleh transaksi digital. Perkembangan teknologi digital menciptakan transformasi dalam cara kita melakukan kegiatan keuangan sehari-hari. Seiring dengan semakin meluasnya akses internet dan penggunaan smartphone, masyarakat kini cenderung beralih ke metode pembayaran digital yang menawarkan kemudahan dan efisiensi. Transaksi digital memungkinkan individu untuk melakukan pembelian, pembayaran, dan transfer dana tanpa harus menggunakan uang tunai fisik. Hal ini menciptakan perubahan dalam lanskap keuangan sehari-hari, di mana transaksi elektronik menjadi semakin umum dan dianggap sebagai solusi praktis. Adanya teknologi digital memudahkan masyarakat untuk bertransaksi secara cepat dan aman, tanpa harus membawa uang fisik atau melakukan proses manual yang rumit. Dengan demikian, pergeseran dari transaksi tunai ke transaksi digital mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap perkembangan teknologi, yang pada akhirnya memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam berurusan keuangan sehari-hari.
  • Tingginya kebutuhan masyarakat akan alat pembayaran yang aman, cepat, dan efisien menandai perlunya instrumen pembayaran yang memenuhi standar kenyamanan dan keamanan. Masyarakat kini semakin menginginkan alat pembayaran yang mudah diakses dan dapat diandalkan, baik untuk transaksi sehari-hari maupun transaksi dalam jumlah besar. Keinginan ini muncul karena tuntutan akan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi, terutama dengan berkembangnya berbagai kegiatan ritel dan grosir. Masyarakat ingin memiliki pilihan instrumen pembayaran yang tidak hanya praktis digunakan tetapi juga memberikan jaminan keamanan dalam setiap transaksi. Dengan kata lain, masyarakat membutuhkan alat pembayaran yang dapat memberikan kemudahan akses, kecepatan dalam proses transaksi, dan tingkat keamanan yang tinggi. Hal ini menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan kebutuhan ekonomi dan keuangan yang semakin kompleks. Oleh karena itu, penciptaan instrumen pembayaran yang memenuhi kriteria tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transaksi yang aman, cepat, dan efisien.
  •  Rupiah digital memiliki potensi besar untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Penggunaan Rupiah digital dapat memberikan dukungan terhadap kestabilan sistem keuangan melalui peningkatan efisiensi dalam sistem pembayaran serta mengurangi risiko disintermediasi. Rupiah digital memiliki peran yang penting dalam meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Dengan adanya Rupiah digital, proses pembayaran dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien, mengurangi keterlambatan dan meningkatkan kelancaran alur transaksi keuangan. Hal ini dapat mendukung keseimbangan dan kinerja optimal sistem keuangan secara keseluruhan. Selain itu, Rupiah digital juga dapat membantu mengurangi risiko disintermediasi. Disintermediasi terjadi ketika entitas keuangan tradisional, seperti bank, tidak terlibat secara langsung dalam transaksi keuangan. Dengan menggunakan Rupiah digital, sistem keuangan dapat tetap terjaga dengan melibatkan pihak-pihak yang sah dan terpercaya, sehingga risiko ketidakstabilan dapat diminimalkan. Dengan demikian, potensi Rupiah digital dalam mendukung stabilitas sistem keuangan terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi pembayaran dan mengelola risiko disintermediasi, menciptakan fondasi yang kokoh untuk keberlangsungan sistem keuangan yang stabil dan dapat diandalkan.

Urgensi Penerbitan Rupiah Digital

Pinterest.com/itbrainindonesia 
Pinterest.com/itbrainindonesia 
Berdasarkan faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa penerbitan rupiah digital merupakan hal yang urgen untuk dilakukan. Penerbitan rupiah digital dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan perekonomian nasional, antara lain:  
  • Rupiah digital memiliki potensi untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam bertransaksi, baik itu transaksi kecil sehari-hari maupun transaksi dalam jumlah besar. Dengan menggunakan Rupiah digital, proses transaksi dapat menjadi lebih mudah dan cepat. Penggunaan Rupiah digital memungkinkan pelaku transaksi, baik itu perorangan atau bisnis, untuk melakukan pembayaran atau pertukaran dana secara elektronis. Hal ini dapat memangkas waktu yang dibutuhkan dalam proses transaksi, mengurangi antrian, dan meningkatkan kenyamanan dalam berbisnis atau berbelanja. Keuntungan yang ditawarkan oleh Rupiah digital tidak hanya terbatas pada transaksi kecil sehari-hari, tetapi juga melibatkan transaksi besar atau grosir. Dalam konteks ini, Rupiah digital dapat memfasilitasi penyelesaian transaksi besar dengan lebih efisien, menghilangkan kebutuhan akan proses manual yang mungkin memakan waktu. Dengan kata lain, penggunaan Rupiah digital memiliki potensi untuk memberikan pengalaman transaksi yang lebih baik, dengan mempercepat proses, meningkatkan efisiensi, dan memberikan kenyamanan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
  • Rupiah digital diterbitkan dengan menggunakan teknologi blockchain yang memiliki sifat transparan dan aman. Penggunaan teknologi blockchain memberikan keunggulan dalam hal keamanan transaksi. Dalam konteks Rupiah digital, teknologi blockchain berperan sebagai dasar yang menjaga keamanan transaksi. Blockchain adalah suatu rangkaian blok data yang terhubung secara kriptografis, yang membuatnya sulit untuk dimanipulasi atau diakali. Ketika transaksi menggunakan Rupiah digital dicatat dalam blok, informasi tersebut terenkripsi dan tersimpan di seluruh jaringan, sehingga menjadi sulit untuk diretas atau diubah. Sifat transparan dari teknologi blockchain juga berarti bahwa semua pihak yang terlibat dalam transaksi dapat melihat catatan transaksi tersebut. Ini menciptakan tingkat kepercayaan dan keamanan tambahan, karena setiap transaksi dapat diverifikasi oleh semua peserta jaringan. Dengan adanya teknologi blockchain pada Rupiah digital, keamanan transaksi menjadi prioritas utama. Dengan kata lain, sistem ini memberikan jaminan keamanan yang tinggi, melindungi pelaku transaksi dari potensi kebocoran atau manipulasi data, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan Rupiah digital sebagai sarana pembayaran yang aman dan andal.
  • Rupiah digital memiliki potensi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil. Melalui penggunaan Rupiah digital, pelayanan keuangan dapat menjadi lebih mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Rupiah digital dapat membuka pintu bagi masyarakat yang sebelumnya mungkin sulit mengakses layanan keuangan tradisional, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat perkotaan atau terpencil. Dengan menggunakan Rupiah digital, individu di daerah terpencil dapat melakukan transaksi keuangan, seperti pembayaran atau transfer dana, tanpa harus pergi ke kantor bank fisik. Ini menciptakan inklusi keuangan, yaitu memastikan bahwa semua orang, termasuk yang berada di daerah terpencil, memiliki akses yang lebih mudah dan terjangkau ke layanan keuangan. Dengan adanya Rupiah digital, masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani oleh layanan keuangan tradisional dapat merasakan manfaat dari kemudahan akses ke sistem keuangan modern. Dengan kata lain, Rupiah digital dapat berperan dalam memperluas inklusi keuangan, menghubungkan lebih banyak orang dengan layanan keuangan yang diperlukan, dan dengan demikian, meningkatkan kesejahteraan ekonomi di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil.
  • Rupiah digital memiliki potensi untuk meningkatkan daya saing perekonomian nasional melalui penyediaan kemudahan dalam transaksi perdagangan internasional. Dengan menggunakan Rupiah digital, proses perdagangan antarnegara dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Rupiah digital memungkinkan pelaku bisnis untuk melakukan transaksi internasional dengan lebih mudah dan cepat. Dalam konteks perdagangan internasional, transaksi melibatkan berbagai pihak dari berbagai negara dengan mata uang yang berbeda. Penggunaan Rupiah digital dapat mengurangi kompleksitas dan hambatan transaksi dengan memberikan sarana pembayaran yang lebih fleksibel dan terintegrasi. Selain itu, Rupiah digital dapat mengurangi ketergantungan pada mata uang asing dalam transaksi perdagangan, sehingga dapat mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar. Hal ini dapat membantu pelaku bisnis untuk lebih mudah merencanakan dan mengelola keuangan mereka dalam konteks perdagangan internasional. Dengan adanya kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan oleh Rupiah digital dalam transaksi perdagangan internasional, perekonomian nasional dapat menjadi lebih kompetitif di pasar global. Pelaku bisnis dapat dengan lebih mudah terlibat dalam perdagangan luar negeri, meningkatkan daya saing produk dan jasa nasional, serta merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Pertanyaan Besar: Jumlah Uang Beredar

Pinterest.com/TheStreetPins 
Pinterest.com/TheStreetPins 

Pertanyaan besar yang muncul terkait penerbitan rupiah digital adalah apakah pemerintah dan BI akan mengalami kesulitan untuk menentukan berapa banyak jumlah uang beredar? 

Pertanyaan ini dapat dijawab dengan melihat beberapa faktor, antara lain: 

  • Kebijakan moneter adalah alat yang dapat digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat, termasuk juga Rupiah digital. Dengan menggunakan kebijakan moneter, Bank Indonesia dapat mengendalikan suplai uang agar sesuai dengan kebijakan ekonomi nasional. Jumlah uang yang beredar memiliki pengaruh langsung terhadap tingkat inflasi dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Dengan adanya Rupiah digital sebagai bentuk mata uang elektronik, Bank Indonesia memiliki kemampuan untuk mengontrol penggunaannya agar sesuai dengan tujuan kebijakan ekonomi, termasuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang. Dalam konteks kebijakan moneter, Bank Indonesia dapat melakukan berbagai langkah, seperti mengatur suku bunga, mengendalikan cadangan bank, atau mengeluarkan kebijakan lainnya yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran Rupiah digital. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan ekonomi yang diinginkan oleh pemerintah, termasuk menjaga nilai Rupiah, mengendalikan inflasi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan demikian, Rupiah digital tidak hanya merupakan bagian dari sistem pembayaran modern, tetapi juga menjadi objek perhatian dalam perumusan kebijakan moneter untuk mencapai tujuan ekonomi nasional.
  • Teknologi blockchain dapat dimanfaatkan untuk melakukan pelacakan terhadap jumlah Rupiah digital yang beredar. Dengan menggunakan teknologi blockchain, informasi terkait Rupiah digital dapat dicatat dan diverifikasi dengan cara yang transparan dan aman. Dalam konteks ini, teknologi blockchain berperan sebagai basis data terdistribusi yang terhubung secara kriptografis. Setiap transaksi Rupiah digital dicatat dalam blok dan dihubungkan satu sama lain, membentuk rantai blok yang tidak dapat dimodifikasi dengan mudah. Sehingga, setiap perubahan atau penambahan dalam jumlah Rupiah digital dapat dengan mudah dilacak dan diverifikasi oleh pihak-pihak yang berwenang. Penggunaan teknologi blockchain untuk melacak Rupiah digital memungkinkan transparansi dalam sistem, di mana catatan transaksi dapat diakses oleh semua pihak yang terlibat. Keamanan yang tinggi dalam teknologi blockchain juga membantu mencegah manipulasi atau pemalsuan informasi terkait jumlah uang digital yang beredar. Dengan demikian, teknologi blockchain bukan hanya memfasilitasi pelacakan jumlah Rupiah digital yang beredar secara efisien, tetapi juga memberikan keamanan dan transparansi yang dapat memperkuat integritas sistem keuangan secara keseluruhan.
  • Pemerintah memiliki kewenangan untuk menerbitkan peraturan guna mengatur sejauh mana jumlah Rupiah digital yang dapat beredar. Melalui peraturan tersebut, pemerintah dapat mengendalikan dan mengelola penggunaan Rupiah digital sesuai dengan kebijakan ekonomi nasional. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat mencakup berbagai aspek terkait Rupiah digital, seperti batasan jumlah uang digital yang dapat beredar, mekanisme pengawasan, dan ketentuan-ketentuan lainnya yang dirancang untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan. Tujuan utama dari peraturan ini adalah untuk memastikan bahwa penggunaan Rupiah digital sesuai dengan tujuan ekonomi nasional dan tidak memberikan dampak negatif terhadap perekonomian secara keseluruhan. Dengan adanya peraturan yang jelas, masyarakat, bisnis, dan pihak terkait lainnya dapat memahami ketentuan-ketentuan yang berlaku terkait penggunaan Rupiah digital. Hal ini juga membantu menciptakan lingkungan keuangan yang teratur dan dapat dipercaya, serta memberikan landasan hukum yang jelas bagi pengaturan jumlah Rupiah digital yang beredar. Dengan demikian, penerbitan peraturan oleh pemerintah menjadi salah satu instrumen untuk mengelola dan mengarahkan penggunaan Rupiah digital sesuai dengan kebijakan ekonomi nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun