Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lepas dari Post Holiday Blues dengan Cara Ini!

4 Januari 2024   14:06 Diperbarui: 4 Januari 2024   14:28 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/dhickey389 

Setelah berakhirnya libur panjang Natal dan Tahun Baru 2024, beberapa orang merasa lebih bugar dan penuh semangat menghadapi hari-hari mendatang. Namun, ada juga yang mengalami perasaan lemas, malas, dan sedih. Kondisi ini sering disebut sebagai "kesedihan pasca-liburan."

"Kesedihan pasca-liburan" merujuk pada perasaan kurang bersemangat atau bahkan sedih yang muncul setelah berakhirnya masa liburan yang menyenangkan. Beberapa orang mungkin merasa sulit untuk kembali ke rutinitas sehari-hari setelah periode waktu yang santai dan penuh kegembiraan.

Penyebab dari kesedihan pasca-liburan dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin merasa kecewa karena harus meninggalkan suasana liburan yang menyenangkan dan kembali ke tugas-tugas sehari-hari. Rasa malas dan lemas juga bisa muncul akibat perubahan pola tidur atau kelelahan fisik setelah aktifitas liburan.

Untuk mengatasi kesedihan pasca-liburan, penting untuk memberikan diri sendiri waktu untuk beradaptasi kembali dengan rutinitas harian. Merencanakan kegiatan yang menyenangkan atau memotivasi dapat membantu meningkatkan suasana hati. Juga, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu istirahat serta tidur yang cukup dapat membantu mengurangi gejala kesedihan pasca-liburan.

Post holiday blues adalah perasaan negatif yang muncul setelah liburan berakhir. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: 

1. Perubahan rutinitas yang tiba-tiba atau sangat signifikan. Perubahan ini mencakup pergeseran besar dalam cara seseorang menjalani kegiatan harian mereka. Contohnya bisa melibatkan perubahan jam bangun tidur, pola makan, atau kegiatan-kegiatan lain yang biasa dilakukan setiap hari.

Perubahan rutinitas yang drastis dapat memengaruhi kesejahteraan seseorang. Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, kebingungan, atau bahkan stres. Dalam beberapa kasus, perubahan ini bisa berasal dari faktor-faktor seperti perubahan pekerjaan, situasi kehidupan, atau peristiwa besar lainnya yang memaksa seseorang untuk menyesuaikan diri dengan pola hidup yang baru.

Agar lebih mudah beradaptasi dengan perubahan ini, penting untuk memberikan diri sendiri waktu dan fleksibilitas. Menetapkan tujuan kecil dan merencanakan langkah-langkah perlahan-lahan untuk menyesuaikan rutinitas dapat membantu mengurangi dampak negatif perubahan yang drastis ini pada kesejahteraan mental dan fisik seseorang.

2. Rasa sedih yang timbul karena harus berpisah dengan kenangan-kenangan menyenangkan selama masa liburan. Perasaan ini muncul ketika seseorang merasa terhubung emosional dengan momen-momen indah yang dialami selama berlibur dan kemudian harus menghadapi kenyataan bahwa liburan telah berakhir.

Rasa sedih ini dapat berasal dari keinginan untuk terus menikmati kebahagiaan dan ketenangan yang ditemukan selama liburan, serta perasaan kehilangan terhadap suasana yang berbeda dan pengalaman positif yang dialami. Kondisi ini seringkali diakibatkan oleh perbedaan antara suasana santai dan hiburan liburan dengan tuntutan dan tekanan rutinitas harian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun