Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Book

Santa Claus: Mitos atau Kenyataan?

24 Desember 2023   18:40 Diperbarui: 24 Desember 2023   18:56 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/wallartisan 

Pendahuluan

Natal merupakan salah satu perayaan yang paling dinanti-nantikan oleh anak-anak di seluruh dunia. Pada hari khusus ini, anak-anak seringkali mempercayai bahwa sosok Santa Claus, atau yang dikenal juga sebagai Santa atau Sinterklas, akan datang ke rumah mereka untuk memberikan hadiah. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah Santa Claus benar-benar ada di dunia ataukah ia hanya merupakan bagian dari cerita dan tradisi Natal.

Santa Claus secara tradisional dianggap sebagai sosok tua gemuk berjubah merah dengan jenggot putih panjang, yang membawa sekantung besar berisi hadiah untuk diberikan kepada anak-anak yang berperilaku baik sepanjang tahun. Legenda Santa Claus berkembang dari berbagai tradisi dan folkor di berbagai budaya, dengan konsep modernnya dipopulerkan oleh penulis Amerika pada abad ke-19, seperti Clement Clarke Moore dan Thomas Nast.

Namun demikian, secara ilmiah, tidak ada bukti konkret atau data empiris yang mendukung keberadaan fisik Santa Claus. Dalam pandangan umum, sosok Santa Claus lebih bersifat simbolis, mewakili semangat kedamaian, sukacita, dan kebaikan di musim liburan.

Sebagian besar orang dewasa dan bahkan anak-anak yang lebih besar umumnya menyadari bahwa Santa Claus hanyalah tokoh khayalan yang diabadikan dalam cerita rakyat dan budaya Natal. Meskipun demikian, banyak keluarga memilih untuk memelihara kepercayaan anak-anak dalam tradisi ini, menganggap cerita Santa sebagai bagian dari keajaiban dan kegemberiaan dalam perayaan Natal.

Dengan demikian, jawaban terhadap pertanyaan apakah Santa Claus benar-benar ada di dunia ini tergantung pada sudut pandang dan keyakinan masing-masing individu. Sementara beberapa orang mungkin melihatnya sebagai karakter khayalan yang menambah kegembiraan Natal, yang lain mungkin memandangnya sebagai simbol nilai-nilai positif dan semangat berbagi dalam tradisi perayaan ini.

Pembahasan

rev-artistry.tumblr.com
rev-artistry.tumblr.com

Secara historis, Santa Claus memiliki akar dalam kisah seorang uskup asal Turki yang dikenal dengan nama Saint Nicholas. Saint Nicholas, atau Santo Nikolas, adalah figur yang terkenal karena sifat dermawannya dan kecenderungannya membantu orang-orang yang kurang mampu. Sebagai seorang uskup, ia terkenal karena kebaikan hatinya dan dedikasinya dalam memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, khususnya kepada kaum miskin.

Dalam catatan sejarah, Saint Nicholas diyakini hidup pada abad ke-4 di kota Myra, yang sekarang merupakan bagian dari Turki. Ia menjadi tokoh terkenal karena kisah-kisah mengenai kebaikannya, terutama dalam memberikan hadiah kepada anak-anak dan membantu mereka yang membutuhkan.

Konsep modern tentang Santa Claus juga dipengaruhi oleh tradisi-tradisi Eropa, seperti tokoh Father Chirstmas di Inggris dan Sinterklas di Belanda. Citra Santa Claus yang dikenal saat ini, dengan gaun merah, jenggot putih, dan kantong hadiah, berkembang pada abad ke-19, terutama melalui karya-karya seniman dan penulis Amerika seperti Clement Clarke Moore dan Thomas Nast.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun