Kompasiana.com - Dalam menghadapi musim hujan ekstrem, kota Makassar dihadapkan pada risiko banjir yang meningkat. Tingginya curah hujan dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan genangan air di berbagai bagian wilayah kota.
Demi itu, E.Z. Muttaqien Yunis, Calon Legislatif DPRD Kota Makassar, menghimbau agar masyarakat turut serta dalam pembuatan lubang biopori di halaman rumah apabila memungkinkan.
"Proses pembuatannya sederhana dengan manfaatnya yang luar biasa," katanya pada hari Senin, tanggal 11 Oktober 2023.
Langkah awal dalam menentukan lokasi pembuatan lubang adalah memastikan agar jaraknya cukup jauh dari sumber air. Selanjutnya, sirami area tersebut dengan air untuk membuat tanah menjadi lembut dan mudah dibentuk.
Berikutnya, tanah diolah dengan membentuk lubang berdiameter 10-15 cm menggunakan bor biopori atau linggis, dengan kedalaman mencapai 100-200 cm. Setelah lubang terbentuk, pipa PVC berlubang dimasukkan ke dalamnya.
"Tapi jika tanahnya cukup kuat dan tidak ambrol bisa juga tidak perlu menggunakan pipa PVC. Setelah itu lubang ditutup dengan tutup casing biopori dan sudah bisa digunakan," kata pria yang biasa dipanggil Kang Aking ini.
Dengan adanya lubang biopori, manfaat yang diperoleh sangat beragam. Selain berperan dalam pencegahan banjir, lubang biopori juga berkontribusi dalam memperkaya kesuburan tanah, berfungsi sebagai penampungan air, dan mampu menyalurkan sampah organik untuk diubah menjadi pupuk kompos.
"Dengan upaya ini kita berharap dapat mengurangi permasalahan banjir yang kerap kali melanda Kota Makassar ketika memasuki musim hujan," tegas Yadi.B.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H