Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Cinta di Tengah Sawah: antara KKN dan Hatiku

3 Desember 2023   09:23 Diperbarui: 13 Mei 2024   16:37 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah desa, sawah menghijau,
Di sanalah bermula kisah cinta yang tumbuh.
Mahasiswa KKN, hati berdegup,
Maya, sebutan yang membuat hati merayap.

Di bawah langit biru, di antara tanaman padi,
Udin dan Maya bertemu tanpa disengaja,
Sinar matahari membelai wajahnya,
Seolah menyaksikan cinta yang bermekaran. 

Pada hari pertama, desa memanggil,
Tugas KKN mengikat hati dan tujuan.
Namun di balik pekerjaan dan mimpi,
Cinta merajut benang di antara keduanya.

Dialog terjadi di tengah sawah yang luas,
Udin bertanya, mata penuh kehangatan.
"Maya, apakah hatimu juga merasakan,
Getaran cinta yang tumbuh di antara kita?"

Maya tersenyum, mata cokelat bersinar,
"Udin, cinta tumbuh seperti tunas yang muncul.
Di antara sawah dan hatiku, kita bersama,
Bersatu dalam tugas dan cinta yang merona."

Puisi cinta KKN mengalir seperi sungai,
Melibas batu dan bebatuan tak terlihat.
Mereka berdua, seperti dua pilar,
Menopang desa dan cinta yang kian berkembang.

Tak selalu mulus, tak selalu indah,
Ada konflik di antara warga desa.
Namun Udin dan Maya, bersama-sama,
Menjalin damai di antara keterpisahan. 

Pada akhir KKN, di bawah langit senja,
Udin dan Maya melepas peluk hangat.
Cinta mereka bukan hanya cerita sebentar,
Melainkan puisi abadi yang takkan pudar.

Antara sawah dan hati yang terpaut,
Kisah cinta mahasiswa KKN terukir abadi.
Di desa terpencil, di tengah-tengah tugas,
Mereka menemukan cinta sejati yang tumbuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun