Hujan terakhir diawal bulan membentuk lambaian langit pada kota yang berpura-pura bahagia
serta tabah dalam jajah.
Kau sesekali runtuh penaka gedung-gedung tua yang menyesal pernah dibangunkan terlalu dini,
mereka belum siap untuk abad-abad rana.
Sementara,
rindu ini sudah menggonggong yang menyolok pada tuannya.
Kepulangan tak diijinkan. datang_ketidakpedulian adalah sejauh-jauhnya kepergian.
Kita menjadi sepasang tundungan yang saling mengusir,
Berebut jalan yang sengaja dibuntukan.
Namun jika pun kelabu tidak lagi warna,
Genapmu selalu seganjil kembang tujuh rupa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!