Sakralnya mimpi
Tergores dirogga nafasku
Sinisme Fatamorgana
Mencekik selaput semu
Depresi kataku
Semangat bermunajat janjijanji
Prihal aksara buta menyapa
Dengan sebongkah sebatang lisong
Untukmu yang beradu padu
Radikalisme merupakan naluri
Izinkanlah aku menjadi aku yang sebenarnya
Sudahlah engkau terlaly ambigo
Asumsi kian sirna tiada henti.
Pamekasan, Juli-2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!