Dunia Pendidikan saat ini melalui tahapan yang cukup  signifikan dalam hal pengembangan perangkat pembantu pembelajaran yang saat ini kita kenal dengan  media pembelajaran, Era industrial 4.0 memberikan transfer knowledge yang deras antara industry dengan sekolah untuk membangun hubungan link and match yang kuat. Industri sebagai  pasar bagi bagi sekolah untuk "menjajakan" fresh graduate nya untuk berkarya dan berkreasi didunia industry menjadikan tuntutan dunia industry kepada sekolah untuk mengikuti kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industry semakin tinggi.
Sekolah menjadi salah satu pihak yang berkewajiban meningkatkan pembelajaran yang mudah dipahami dan mudah diaplikasikan oleh siswa, selain sesuai dengan kebutuhan industry, sekolah juga dituntut menekankan pembelajaran yang efisien. Tekanan inilah yang terkadang membuat sekolah menjadi kesulitan untuk mengupdate pengetahuan.
Di Era pademi Covid 19 inilah sekolah seakan dituntut menyajikan pembelajaran yang menarik namun tanpa sosok seorang pendidik  secara real yang seyogyanya berada di kelas. Hal inilah yang menjadikan focus utama dalam pengabdian dosen universitas negeri malang, pengabdian kepada masyarakat yang berjudul Pengembangan Merged Animation Learning (MAL Dengan Konsep Chroma Key yang diketuai oleh Ahmad Mursyidun Nidhom dan beranggotakan Azhar Ahmad Smaragdina dan Gres Dyah Kusuma Ningrum ini  ingin membantu para pendidik di kota batu untuk meningkatkan pengetahuan dalam  bahan ajar.
Kegiatan pelatihan Merged Animation Learning (MAL) Dengan Konsep Chroma Key ini dilaksanakan pada tanggal 17 september 2020 dan dilakukan tidak kurang 50 pendidik mendapatkan  workshop dan pendampingan terkait penggunaan MAL pada pembelajaran.Â
Konsep workshop menggunakan sistem one day training one project menjadikan pendidik membawa oleh2 project MAL bagi siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru.Â
Ketua pengabdian bapak ahmad mursyidun Nidhom menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu cara transfer knowledge yang dilakukan oleh perguruan tinggi kepada sekolah-sekolah  untuk mengembangkan bahan ajar yang sesuai digunakan saat era pademi dan memudahkan guru untuk melakukan pembelajaran yang efesiendan fleksibel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H