Kudus - Tradisi buka luwur makam Mbah Rogo Sejati kembali digelar pada tahun ini. Rangkaian acara buka luwur diselenggarakan mulai tanggal 21-22 Juli 2024 bertempat di Makam Mbah Rogo Sejati RT. 6 RW. 1 Panjunan Wetan, Kabupaten Kudus.
Rangkaian acara diawali dengan proses pembuatan bumbu pada Minggu (21/7/2024). Proses pembuatan bumbu berlangsung dari pagi sampai siang hari. Bumbu tersebut nantinya akan digunakan untuk memasak 1500 porsi nasi berkat. Selain pembuatan bumbu, juga dilakukan proses buka luwur yakni mengganti kain kelambu/kain mori pada makam yang dilakukan oleh Juru Kunci serta membersihkan seluruh area makam.
Ketua Panitia Buka Luwur Makam Mbah Rogo Sejati, Wahyudi mengatakan kegiatan Buka Luwur Makam Mbah Rogo Sejati merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya.
"Kegiatan Buka Luwur merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tanggal 16 Muharram/Malam 17 Suro. Kegiatan ini melibatkan banyak warga khususnya yang berada di RT. 6 RW. 1. Kami juga berterima kasih kepada Mahasiswa KKN UNNES yang telah membantu acara ini. Harapannya, kegiatan buka luwur ini tetap dilestarikan dan tetap terselenggara setiap tahunnya," ujar Wahyudi.
Rangkaian acara inti dilaksanakan pada Senin (22/7/2024). Kegiatan diawali dengan penyembelihan dan pemotongan kerbau yang nantinya akan dimasak. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan proses memasak, sebanyak 150 kilogram beras digunakan untuk 1500 porsi nasi berkat yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat umum. Selanjutnya, panitia beserta seluruh mahasiswa UNNES GIAT 9 Kelurahan Panjunan bersama-sama membungkus nasi berkat dan daging kerbau yang telah diolah menggunakan daun jati.
Pada sore harinya, dilaksanakan pembacaan tahlil. Kemudian setelah Maghrib, panitia membagikan nasi berkat kepada masyarakat yang sudah berbondong-bondong datang untuk mendapatkan nasi berkat tersebut. Rangkaian acara ditutup dengan Pengajian Umum yang dihadiri oleh Lurah Panjunan, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Sejarah Mbah Rogo Sejati
Mbah Rogojati merupakan murid dari Sunan Kalijaga. Nama asli beliau adalah Syekh Abdur Rahman. Beliau mendapatkan julukan Mbah Rogojati karena ilmu yang dimiliki mampu memecah raganya menjadi tujuh. Dari kemampuan yang dimiliki tersebut, beliau mampu menjalankan tugas yang diberikan oleh Mbah Djiwonolo sebagai utusan Sunan Kalijaga untuk mengatasi brandal yang mengusik ketenangan masyarakat daerah Gajah, Demak. Sebenarnya beliau berasal dari Mataram. Beliau menyampaikan syiar agama Islam di daerah yang sekarang diberi nama Kelurahan Panjunan. Atas usaha yang dilakukan beliau, masyarakat Kelurahan Panjunan sangat menghormati hingga beliau meninggal dunia tetap dilakukan ziarah ke makam beliau.