Mohon tunggu...
ahmad mustofa
ahmad mustofa Mohon Tunggu... -

Saya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, hanya senang mengamati dan memperhatikan kehidupan sosial di sekeliling, tinggal di Tuban Jawa Timur (Tuban adalah kota kecil di sebelah Barat Laut kota Surabaya).

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kasus Gayus Picu Gerakan Tolak Bayar Pajak

28 Maret 2010   00:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:09 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan turangkapnya ke publik perihal kasus MARKUS pajak Gayus Tambunan, membuat banyak masyarakat kecewa dan sinis terhadap para petugas pajak, bahkan sekarang ini muncul di jejarning sosial facebbok suatau gerakan yang menamakan diri 'Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung BOIKOT BAYAR PAJAK untuk KEADILAN'. Saat penulis mencoba menengoknya Minggu pagi (28 Maret 2010), ada 35.178 facebooker yang menjadi anggotanya. Moto dari gerakan ini adalah "Gerakan pembangkangan nasional terhadap pengelola negara. Tolak bayar pajak untuk kemewahan dan kepentingan pejabat!". Dari moto tersebut cukup jelas bahwa masyarakat sudah sangat muak dengan tingkah polah para petugas pajak yang dengan giatnya menagih pajak dari masyarakat namun di sisi lain banyak juga petugas pajak yang menyelewengkan untuk kepentingan pribadi.

Coba kita simak salah satu komentar dari Facebboker di dinding gerakan tersebut : "Apa kata Dunia .... bila Golongan III A saja udah punya beberapa rumah mewah (mungkin di beberapa kota?), beberapa apartemen mewah, 4 rumah di Singapura, beberapa buah mobil mewah, pasti Kasubsie-nya lebih, Kasie lebih lagi, Kasubditnya hoo...hoo.. lebih banyak, Direkturnya.... juga lebih lebih lebih buaannyaaaakk lagi..., Setditjennya.... hampir sama Direktur ..... Dirjen gimana yach...ngebayanginnya ..... Walah...walah...walah.. Menterinya udah nggak kebayang lagi ........(Ya Allah semoga ini tidak benar .... rusaklah negara & pemimpinnya....)".

Secara garis besar, masyarakat menuntut keadilan diterapkan, kalau tidak seorang pegawai staf biasa di kantor pajak seperti Gayus Tambunan saja bisa menikmati uang rakyat sebegitu banyaknya apalagi para pejabat di atasnya, bisa-bisa lebih banyak sekali uang rakyat yang diselewengkan.

Untuk itu dengan munculnya rasa apatisme masyarakat ini, mestinya pemerintah harus peduli dan segera bertindak untuk mengusut tuntas kasus MARKUS pajak ini. Selain itu pemerintah mestinya juga berbenah yang lebih "intens" lagi di Ditjen Pajak sehingga benar-benar meminimalkan para petugas pajak yang menyelewengkan uang pajak atau "berkong-kalikong" dengan para wajib pajak.

Kalau pemerintah tidak berbuat seperti penulis ungkap di atas, maka gerakan semacam ini akan benar-benar nyata adanya. Dan kalau cita-cita gerakan ini benar-benar terlaksana, maka pemerintah akan kehilangan pemasukan yang sangat berarti. (AM, 28 Maret 2010)

Silahkan baca juga atikel berikut:

  1. Serial Humor Samin
  2. Artikel - artikel lain:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun