Mohon tunggu...
xxxxxx
xxxxxx Mohon Tunggu... -

xxxxxxxxxxxxxxxxxx

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Perpisahan (Tanpa Judul)

1 Oktober 2011   08:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:26 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seribu hari lebih terjamahi. Menata asa menuju mimpi. Teriakan,tepukan tangan,tawa bersamamu sahabat sejati. Torehkan dongeng untuk kelas ini. Sisipkan kenangan sampai mati. Kini patriot muda. Kaulah putra bangsa. Putih suci tubuhnya. Jalan panjang katulistiwa. Berpijak,berlari,berkelana. Melajulah gapai asa.! Teruntukmu guruku. Kau bagai matahari. Tak bosan terangi kami. Kau bagai rembulan. Berikan kami keindahan. Bergemalah ilmu dari tutur indahmu. Kelopak kasih sayangmu. Indah bijak tindakanmu. Mengetuk,merasuk dalam kalbu. Menuntunku menuju surga ilmu. Kau pahlawan tanpa tanda jasa. Berjuang dengan kesungguhan jiwa. Menerpa lelah,memukul dada. Menengadah mengangkat raga. Sungguh lukisan mulia. Terimakasih guruku. Segala budi pekerti & ilmu. Takkan ku lupa jasamu. Sebuah pesan darimu untukku. ''bersinarlah bintangku !''. Oleh : Ahmad Hanafi UNDIP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun